Barometernews.id | Paris, – COVID-19 telah menewaskan sekitar 245.576 jiwa di seluruh dunia sejak virus pertama kali terdeteksi di Cina, pada akhir tahun lalu, menurut angka resmi AFP hingga pukul 19:00 kemarin.
Lebih dari 3.479.220 kasus telah terdaftar di 195 negara dan wilayah dengan 1.063.600 di antaranya disembuhkan.
Jumlahnya berasal dari otoritas nasional dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tetapi tidak mencerminkan jumlah kasus dunia nyata karena sebagian besar negara hanya melakukan tes skrining untuk infeksi serius.
Amerika Serikat (AS) tetap menjadi korban kematian tertinggi dengan 67.155 tewas dari 1.148.004 kasus dan total 175.382 pasien pulih.
Italia mengikuti, dengan 28.884 kematian dari 210.717 kasus; Inggris (28.446 kematian dari 186.599 kasus); Spanyol (25.264 kematian dari 217.466 kasus) dan Prancis (24.895 kematian dari 168.693 kasus).
Sementara itu, Belgia mencatat jumlah kematian tertinggi per populasi, dengan 68 kematian per 100.000, diikuti oleh Spanyol (54), Italia (48), Inggris (43) dan Prancis dengan 38 kematian per 100.000 penduduk.
China tidak termasuk Hong Kong dan Makau, sampai kemarin, mencatat 4.633 kasus dan 82.877 kasus dengan 77.713 berhasil disembuhkan.
Eropa mencatat total 143.535 korban dari 1.546.197 kasus, AS dan Kanada mencatat 70.908 kematian dan 1.207.361 infeksi, Amerika Latin dan Karibia (13.180 kematian dan 248.359 kasus), Asia (9.089 kematian dan 239.921 kasus).
Sementara itu, Asia Barat mencatat 6.951 korban dan 185.142 infeksi, selain Afrika (1.791 kematian dari 44.122 kasus), Oceania menyatakan 122 kematian dari 8.125 kasus. [AFP]