Barometernews.id | Sigli, – Semua instansi dinas, organisasi, dan masyarakat bersatu padu mengikuti acara HKSN (Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional) yang dilaksanakan di Desa Blang Pandak, Tangse, Pidie, tepatnya di bawah kaki Halimon (25/12).
Mengapa dipilih kaki Halimon? Amarullah Yacob menyebutkan, itu karena kawasan ini dikenal sebagai mercusuar pergerakan Aceh.
“Halimon di ambil dari asal ‘Alimon, yang berarti mengetahui. Tempat ini dijadikan para ulama sebagai tempat khalwah (persunyian ) dalam bertaqarrub kepadaNya,” imbuh Amarullah Yacob yang berprofesi sebagai pendamping program keluarga harapan (PKH) Kabupaten Pidie.
Ia juga menambahkan, bahwa gunung Halimon sarat dengan peristiwa-peristiwa yang sulit diterima akal sehat. Dari keterangan beberapa mantan kombatan mengatakan, konon ketika masih terjadi konflik, di gunung ini banyak pengalaman mistik yang dirasakan, seumpama sering mendengar suara debuh rapa’i (alat musik khas aceh), suara zikir, suara azan dan sebagainya, padahal pemukiman warga jauh.
Hal ini menunjukkan bahwa Halimon tempat yang sedari dulu memiliki tuah.
“Semoga kegiatan ini memberi dampak positif bagi masyarakat setempat dan diharapkan dapat menumbuhkan semangat sosial bagi kita semua,” pungkas Amarullah Yacob. (Red/Syw)