Barometernews.id | Aceh Barat, – Aliansi masyarakat peduli Krueng Tujoh keberatan atas rencana uji laboratorium air sungai Krueng Tujoh secara sepihak yang diinisiasi oleh PT. Mifa Bersaudara dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Barat, Senin, 17/03.
Karena jika merujuk dari beberapa kasus sebelumnya terkait limbah yang pada akhirnya mengecewakan kesannya, sehingga dalam hal ini kami keberatan, artinya permasalahan yang kami rasakan tdk bermakna apa2,
“Padahal peristiwa yang tdk pernah biasanya terjadi pada air sungai krueng tujoh benar adanya terjadi dan kami merasakan hal itu sudah lebih kurang tiga tahun ini, wajarkan jika persoalan ini kami protes,” kata Anwar, Koordinator Aliansi Masyarakat Peduli Krueng Tujoh.
Lebih lanjut ia mengatakan kalau krueng tujoh memang tdk masuk dalam wilayah izin pertambangan PT. Mifa bersaudara namun bagaimana dengan limbah yang merembes ke Krueng Tujoh melalui muara Krueng Bale dari hulu hingga ke hilir pada saat kemarau dan tiba-tiba turun hujan langsung berubah warna air sungai Krueng Tujoh menjadi ke abu-abuan yang berakibat mereka kena dampaknya,
seperti gatal-gatal ketika air itu digunakan, maupun kehilangan mata pencaharian bagi sebagian masyarakat dimana hasil tangkapan ikan tidak sebagaimana biasanya lagi didapat sebelumnya.
Jikapun ada masyarakat yang ingin berpergian ke hulu sungai untuk mencari pancang dan lain sebagainya maka harus bawa air dari rumah, karena tidak berani meminum air sungai yang dikhawatirkan bahaya bagi kesehatan, dulu tidak seperti itu.
“Untuk itu permintaan kami hanya satu, jangan alirkan lagi limbah batu bara ke Krueng Tujoh, itu sudah selesai tandasnya, sehingga dengan demikian Krueng Tujoh kembali seperti dulu sebagai pusat mata pencaharian hidup masyarakat,” tutup Anwar. (Yun)