Oleh Nani Fitriah
Anggota Forum Aceh Menulis (FAMe) Aceh Jaya dan Guru SDN 13 Sampoiniet.
Menjadi seorang ibu adalah pekerjaan yang tidak mudah, pekerjaan yang di emban sungguh sangat berat bahkan luar biasa banyaknya yang tak pernah habis bila masih bernafas.
Mengasuh, mendidik, dan mengajarkan anak-anaknya, belum lagi direpotkan dengan berbagai pekerjaan rumah tangga, dan juga sebagai wanita karir yang harus bekerja diluar rumah demi membantu pemenuhan kebutuhan keluarganya.
Berbagai profesi di geluti oleh seorang ibu mulai dari bekerja di kantoran, perawat rumah sakit, dokter, bidan, guru, asisten rumahtangga dll. Semua pekerjaan itu tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan, setiap pekerjaan yang diemban akan memiliki kewajiban dan pertanggung jawaban baik di dunia maupun diakhirat.
Guru atau pendidik merupakan salah satu profesi yang umum kita jumpai bahkan saya pribadi juga seorang guru atau pendidik. Guru merupakan profesi yang saya cita-citakan sejak kecil,
Guru merupakan profesi yang sangat menyenangkan bisa bermain sambil belajar bersama anak-anak, guru merupakan pekerjaan yang sangat mulia bahkan pahlawan tanpa jasa, namun tak semudah yang kita pikirkan setiap profesi atau pekerjaan sejatinya harus dipertanggung jawabkan kelak dunia maupun di akhirat apa yang telah dilakukan terhadap pekerjaan yang telah kita emban.
Guru merupakan pekerjaan yang sungguh berat karena “Memanusiakan Manusia” adalah tidak mudah bahkan sulit.namun setiap kesulitan pasti ada kenudahan, guru atau pendidik memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk mendidik, mengasuh dan mengajar sebagaimana tugas seorang ibu juga dirumah tidak jauh beda.
Guru adalah seorang pemimpin bagi anak didiknya yang memiliki pekerjaan ganda menjadi ibu bagi anak-anak nya dirumah dan juga bagi anak didiknya. Status mereka sama, mereka butuh kasih sayang, Perhatian, pengasuhan, pengajaran, dan cinta kasih.
Menurut Imam Al Ghazali, seorang guru yang mengamalkan ilmunya lebih baik daripada seorang yang beribadah saja, puasa dan sholat malam.
Guru atau pendidik di ibaratkan pelita segala zaman, orang yang hidup semasa dengannya akan memperoleh pancaran Nur keilmuannya. Andaikata di dunia tidak ada guru atau pendidik niscaya manusia seperti binatang, sebab pendidikan upaya mengeluarkan manusia dari sifat (hayawaniyah) kepada sifat kemanusiaan (insaniyah).
Ia juga mengatakan bahwa tugas utama seorang pendidik atau guru adalah menyempurnakan, membersihkan, menyucikan serta membawa hati manusia untuk ber-taqarrub kepada Allah SWT.
Menjadi seorang guru atau pendidik sangatlah banyak ujiannya, guru adalah sebagai rule model bagi anak didiknya apa yang diajarkan oleh guru, anak akan menirunya baik dari perkataan maupun perbuatan secara langsung maupun tidak langsung.
Mendidik anak-anak tidaklah mudah butuh kesabaran ekstra tinggi karena setiap perilaku anak-anak pasti berbeda-beda.
Permudahkanlah urusan anak-anak dalam mendidik baik dirumah maupun dalam proses belajar mengajar. Sebagaimana sabda Rasulullah.
“Dari Ibnu Abbas R.A. berkata Rasulullah SAW.”Ajarilah olehmu dan mudahkanlah,jangan membuat mereka lari, dan apabila seorang di antara kamu marah maka diamlah (HR.Ahmad dan Bukhari).”
Menjadi seorang guru atau pendidik merupakan pekerjaan yang amat mulia.Allah akan memberikan pahala yang tak terhingga, pekerjaan yang diemban menjadikan ladang amal baginya untuk mendapatkan Ridha Allah dan pahala.
Ilmu yang bermanfaat dengan cara diajarkan kepada orang lain juga akan menjadi Jariyah (pahala yang terus mengalir) sampai pelakunya meninggal dunia sebagaimana sabda Rasulullah :
“Dari Abu Hurairah RA berkata Rasulullah SAW bersabda:Jika seorang manusia mati maka terputus amalnya kecuali tiga perkara yaitu, sedekah ,ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shaleh.
Setiap perbuatan manusia akan diminta pertanggung jawaban kelak oleh Allah SWT diakhirat kelak apapun profesinya. Demikian juga dengan seorang guru atau pendidik Anak-anak adalah titipan Allah dan ujian bagi setiap orang tua apakah anak-anak ini akan membawa kita ke neraka ataukah ke surga., Semoga! (***)
Aceh Jaya, 1/1/2020