Barometernews.id | Pasbar, – Bunda Elva Yenti, Ketua Yayasan Gerakan Bunda Berbagi dalam acara peresmian Panti Asuhan YAYASAN GERAKAN BUNDA BERBAGI yang berlangsung di halaman Panti Asuhan mengutarakan tentang ihwal terbentuknya Yayasan di Simpang Empat Pasbar, Sabtu (18/1).
Menurutnya ini berawal dari berkumpulnya beberapa emak – emak yang memiliki visi dan misi yang sama yakni terpanggil karena melihat anak – anak dan keluarga Duafa terlantar dan tak memiliki tempat berteduh. Bahkan untuk makan, mengenyam pendidikan dan kesehatan pun rasanya sulit mereka rasakan.
![](https://barometernews.id/wp-content/uploads/2020/01/akan3-e1579488338914.jpg)
Berangkat dari niat tersebut kami yang awalnya hanya puluhan bergerak memberikan sedikit perhatian kepada mereka setiap hari Jumat. Dengan membagikan nasi kotak dan paket sembako kepada duafa. Kegiatan ini kami namakan “Gerakan Jumat Berbagi.”
Dengan hadirnya ratusan emak – emak yang ikut bergabung, kami mencoba menggalang dana untuk mendirikan Panti Asuhan ini.
Elva menceritakan, inisiatif membuat aksi Gerakan Bunda Berbagi ini adalah termotivasi dari adanya program MRPB Peduli. Kita ingin Program Panti Asuhan ini akan menjadi tempat bermanja, tempat berteduh dan tempat mereka menuntut ilmu agama, hingga kelak mereka bisa mandiri dan bermanfaat bagi masyarakat.
Ketua KolaborAksi Kemanusiaan Pasaman Barat H. Decky H Sahputra,SH yang juga sebagai Pembina Yayasan Gerakan Bunda Berbagi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada emak – emak atas kegigihannya. Di tengah kesibukannya di keluarga dan sebagai ibu rumah tangga, tapi mampu menjalankan berbagai kegiatan sosial dengan menghimpun dana dari hamba Allah bahkan mendirikan Panti Asuhan ini.
Decky berharap, kedepannya dengan bersama – sama kita dapat memberikan dukungan moril maupun materil terhadap kelangsungan dan kemajuan Panti Asuhan ini.
“Kalau kita tidak peduli, lalu siapa lagi ?” Ucap Decky mengakhiri.
Bupati Pasaman Barat yang juga turut memberikan sambutan sekaligus meresmikan Panti Asuhan Yayasan Gerakan Bunda Berbagi mengatakan bahwa ia siap membantu pembangunan gedung Panti Asuhan ini dengan permanen.
“Adalah tanggung jawab kita bersama untuk memperhatikan dan merawat anak yatim piatu kita ini. Jika kita semua memperhatikan, mereka juga bisa berhasil dan memperoleh masa depan yang lebih baik. Insya Allah, saya akan bantu pembangunan gedung panti asuhan yang permanen, lengkap dengan perpustakaan,” Tegas Yulianto.
Acara dilanjutkan dengan peresmian yang ditandai dengan pemotongan pita oleh Bupati Pasbar, H. Yulianto yang di dampingi oleh Istri, Syifrowati.
Saat Bupati melakukan peninjauan ruangan Panti terlihat sedikit keunikan, di mana istri Bupati, Syifrowati menggendong seorang bayi. Ternyata bayi yang berusia sembilan bulan dalam gendongan istri bupati tersebut adalah penghuni panti termuda bernama Arkan. Arkan yang diboyong ke Panti Asuhan Yayasan Gerakan Bunda Berbagi bukan tidak beralasan, menurut pengurus yayasan, selain Arkan dari keluarga duafa, ternyata ibunda Arkan saat ini dalam keadaan lumpuh dan dirawat oleh kakak Arkan yang berumur 4 tahun.
Acara peresmian selain dihadiri ratusan emak – emak yang tergabung dalam Gerakan Bunda Berbagi, pembina, pengurus dan anak-anak panti asuhan, terlihat juga rombongan Bupati dan jajaran SKPD terkait, termasuk Camat dan Wali Nagari serta tokoh adat, Niniak Mamak, bundo kanduang, cerdik pandai, alim ulama, pemuda Laskar Mujahidin Pasbar beserta masyarakat setempat dan undangan lainnya tersebut ditutup dengan doa dan makan bersama. [Red/Zoelnasti]