Barometernews.id | Panteraja Pidie Jaya, – Untuk membiayai para santri yang didominasi anak-anak yatim piatu dan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, Tgk Jamal, pimpinan Dayah Tauthiatut Tarbiyah Gampong Lhok Puuk, Panteraja, Pidie Jaya memproduksi makanan ringan dari bahan jagung. Demikian pantauan Cek Mad dari Balai Pengajian yang menggeluti industri kecil tersebut, Jum’at (9/12).
Tgk Jamal, ulama muda yang biasa di panggil Abati Lhok Puuk Alumni Dayah Mudi Mesra Samalanga bersama istrinya memilih dan membuat membuat makanan ringan sehat dari Jagung hasil pertanian masyarakat setempat.
Usaha yang dikembangkan oleh Abati dan istrinya juga meningkatkan pendapatan petani jagung setempat, bahkan sampai ada santri yang membantu dan mendapatkan upah dari produksi makanan ringan tersebut.
Dayah Tauthiatut Tarbiyah Gampong Lhok Puuk jauh dari hiruk-pikuk perkotaan dan jalan raya, dengan ruang kelas yang terdiri dari beberapa ruang dan halaman yang asri dengan kolam ikan.
Kreativitas Abati, begitu dia akrab disapa, membuat makanan ringan tersebut dengan memberi label dan memasarkan ke kios-kios sekitar hingga super market yang ada di Pidie dan Pidie Jaya dan menjadi souvenir bagi orang-orang yang singgah di Pidie Jaya.
Produksi makanan ringan dari jagung hasil olahan ini diakui oleh Abati berkat kegigihan dan keuletan istrinya, pengalaman pertama tentu tidak mudah dan butuh waktu lama untuk menyiapkan perlengkapan dan pemasaran. Selain itu usaha ini juga melibatkan warga dan santrinya dengan sistem borong kerja atau upah.
Menurut Cek Mad dari media ini ketika mengunjungi Balai Pengajian tersebut dan melihat proses pembuatan serta sempat mencicipi cemilan dari jagung tersebut, cemilan jagung ini cukup enak dan gurih sehingga bisa diandalkan sebagai makanan oleh-oleh dari Pidie Jaya.
“Untuk masalah pemasaran, agar Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), Dinas Perdagangan setempat dan Dekranasda bisa membantu penjualan melalui pameran dan tempat-tempat pusat oleh-oleh khas Pidie. Karena semua keuntungan dari penjualan makanan ringan ini di gunakan untuk kebutuhan santri dan untuk memberdayakan santri dan masyarakat sekitar. Karena semua santri di Dayah ini tidak di kutip biaya sedikit pun,” pungkasnya. [CM/jbm]