Barometernews.id | Jakarta,- Lima belas orang termasuk delapan anak – anak tewas setelah kendaraan yang mereka tumpangi melanggar ranjau di wilayah Kunduz, utara Afganistan.
Juru bicara Kementrian Dalam Negeri Afganistan, Nasrat Rahimi mengatakan, enam wanita dan seorang pria dewasa terbunuh pada ledakan di wilayah yang berbatasan dengan Tajikistan itu.
“Lima belas terbunuh dan dua lagi cedera ketika ranjau yang ditanam Taliban meledak dan mengenai kendaraan sipil sore kemarin”, kata Rahimi
Pihak penguasa Afganistan masih belum mengetahui kenapa kendaraan sipil bisa menjadi sasaran ranjau Taliban.
Sampai saat ini belum ada pihak – pihak yang mengaku bertanggungjawab atas insiden tersebut, walaupun pemberontak Taliban dan tentara pemerintah yang didukung Amerika sering bertempur di wilayah tersebut.
Sementara itu, rakyat Afganistan masih menunggu hasil pemilu presiden 28 September lalu yang tertunda akibat masalah teknis serta pertentangan antara Presiden Ashraf Ghani dan pemimpin Taliban, Abdullah Abdullah.
Perundingan damai setahun antara AS dan Taliban telah berakhir pada September lalu, setelah presiden Donald Trump menginsyaratkan bahwa perjanjian tersebut gagal.
Namun pada 22 November lalu, presiden Trump berkata kepada Fox News, perundingan akan segera dilanjutkan kembali. Demikian dilansir dari AFP.