Calon Jamaah Haji Pasaman Barat Terima Vaksin Booster

Foto Dokumentasi
Barometernews.id | Pasaman Barat, – Agar perjalanan ibadah haji setiap calon jamaah lancar dan sukses, yang bersangkutan harus mematuhi aturan dan ketentuan yang berlaku. Secara administrasi harus melengkapi setiap jenis surat yang dibutuhkan, termasuk ketersediaan paspor yang masih aktif, sesuai aturan dan ketentuan yang  berlaku.

Demikian penjelasan Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, Muhammad Nur, didampingi Kasi PHU, Suharjo, saat 80 jemaah calon haji se Pasaman Barat mengikuti suntik vaksin booster di ruang Seksi PHU, Simpang Empat, Selasa (21/3) siang.

Di Pasaman Barat, ulas Muhammad Nur, terdapat 11 kecamatan, mulai Kecamatan Kinali, Luhak Nan Duo, Sasak Ranah Pasisir, Talamau, Pasaman, Gunung Tuleh, Sungai Aur, Lembah Melintang, Parit Koto Balingka, Sungai Beremas, dan Kecamatan Ranah Batahan.

Bacaan Lainnya

Dari 301 calon jamaah haji yang berangkat dari Pasaman Barat di tahun ini, ternyata ada di antara mereka memiliki paspor. Tapi sebagian lagi belum memiliki paspor. Seiring hal itu, maka Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat, melalui Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) terus melayani dan tetap berupaya memberikan yang terbaik kepada setiap jemaah.

Pada pemberian vaksin booster kepada calon jemaah saat ini, terang Muhammad Nur yang diamini Suharto, calon jamaah haji yang mengikuti vaksin booster saat ini sebanyak 80 orang. Mereka adalah calon jamaah yang belum divaksin untuk vaksin ketiga kalinya. Dan ada juga di antara mereka belum pernah vaksin 2, dan seterusnya.

Diwajibkannya setiap jemaah menerima vaksin, sebagai upaya pencegahan virus corona atau Covid-19 di tahun 2020 dan 2021 lalu atau vaksin ketiga (vaksin booster), ingat Suharjo, bukan saja mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah, yang dilaksanakan jajaran Kementerian Kesehatan secara nasional.

Pemberian vaksin 1, 2 dan booster kepada setiap jemaah, seperti dari Pasaman Barat adalah permintaan pihak pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Sebab, secara internasional, virus corona atau Covid-19, masih ada. Untuk itu, sebelum jemaah meninggalkan daerahnya menuju Arab Saudi untuk perjalanan ibadah haji, tentu harus divaksin.

Di antara keuntungan bagi jemaah, setelah masing-masingnya divaksin, ingat Suharjo, pemerintah memastikan tidak ada karantina setelah kedatangan, namun demikian kesehatan jemaah tetap akan menjadi perhatian utama.

“Saya berharap kepulangan dari jamaah haji ini semuanya dapat berjalan dengan lancar dan sehat walafiat. Karena itu tetap jaga protokol kesehatan dan beristirahat yang cukup,” tutur Muhammad Nur yang diamini Suharjo, mengakhiri. [gmz/jbm]

Pos terkait