Barometernews.id |Langsa, – Semakin hari banyak permasalahan lingkungan yang harus dihadapi manusia, mulai dari bencana alam maupun bencana sosial yang timbul akibat kelalaian manusia itu sendiri. Tidak bisa dipungkiri bahwa seiring berkembang zaman, kemampuan manusia untuk memiliki sikap cinta lingkungan juga semakin berkurang.
Hal ini terjadi karena manusia masa kini mementingkan perkembangan teknologi dan kebudayaan modern, daripada berpikir bagaimana cara mencegah banjir dan tanah longsor. Meskipun kelihatannya hal sepele, memiliki empati terhadap kondisi lingkungan merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap orang.
“Lingkungan yang sudah semakin terpuruk tidak boleh jadi musnah, sebagai orang tua, guru, dan orang dewasa, kita berkewajiban untuk menjaga lingkungan ini supaya anak cucu nanti masih bisa melihat langit biru yang cerah dan hamparan hijau hutan yang indah,” ujar Mardiana Guru PAUD IT Riyadusshalihin Kota Langsa ditemani para muridnya. (17/18/19)
Salah satu upaya yang dilakukan dengan cara menanamkan cinta lingkungan kepada anak sejak dini, mereka seperti kertas putih polos yang kosong dan tidak berisi. Jika sejak kecil mereka sudah diajari hal-hal baik, ketika tumbuh dewasa anak tersebut akan menjadi orang yang bermanfaat.
Begitupun soal cinta lingkungan, jika sejak kecil kita menanamkan sikap untuk berempati terhadap lingkungan sekitar, bukan tidak mungkin saat dewasa mereka akan turut serta menyelamatkan lingkungan yang rusak dikarenakan kelalaian dan ketidakpedulian kita.
“Para murid diajak belajar menanam tanaman bunga di taman sekolah dan merawatnya dengan menyiram tanamannya sebelum mulai belajar, lanjut Mardiana dalam uraiannya. (Red/Ded)