Barometernews.id | Langsa, – DPRK Langsa sampaikan kekecewaan akibat pusat jajanan kuliner yang menelan biaya miliaran rupiah karena pengelolaan yang tidak profesional.
Ketua Komisi IV DPRK Langsa, T Helmi Mirza menyebutkan, Pusat Kuliner yang menjadi ikon Kota Langsa dan dibangun dengan dana miliaran bagaikan terkesan mubazir tak berkembang dan mustahil hidup.
“Tidak lagi terlihat ramainya konsumen atau pengunjung dilokasi pusat kuliner jajanan ini bila dibandingkan dengan masa masa awal beroperasi,” Ujar Helmi.
Miris, bila dahulu, kata T Helmi, kawasan itu memerupakan tempat hilir mudik pemberhentian tamu dari perjalanan dan singgah untuk makan atau membeli oleh oleh baik dari wilayah Barat maupun Timur Aceh dan daerah Provinsi tetangga, kali ini tak terlihat lagi.
“Kalau tidak salah dahulu setiap orang dari barat mau ke Medan pasti mampir dulu, terkenal dengan telur kocok,” Kata T Helmi yang juga merupakan Ketua Tim Pansus PAD.
Dikatakannya, kondisi pusat jajanan kebanggaan warga Kota Langsa itu saat ini terbengkalai dan beroperasi tak optimal. Dirinya sebagai anggota dewan yang mewakili masyarakat sangat menyayangkan hal itu terjadi.
Selain itu, dirinya juga menyebut jika sistem pengelolaannya diserahkan kepada pihak ketiga yang patut kita duga tidak profesional oleh Pemko Langsa.
“Coba kroscek ke Dinas terkait untuk informasi lebih jelas, saya dengar pembayarannya juga belum dilunaskan oleh pihak ketiga itu,” Ujar Helmi. [DS]