Barometernews.id | Kota Langsa, – Krisis kemanusiaan yang dialami penyintas Rohingya yang terjadi di Kota Langsa dan Aceh Timur pada 15 Mei 2015 yang lalu mendorong Human Initiative untuk ikut terlibat memberikan kepedulian dengan melayani kebutuhan para penyintas, yang meliputi makanan, pakaian, pendidikan, sanitasi serta hunian.
Setelah krisis kemenusiaan berakhir, Human Initiative terus berpartisipasi dalam melahirkan solusi dampak sosial kebencanaan yang melanda wilayah Kota Langsa, seperti banjir, kebakaran pemukiman dan lahan, berperan mendorong terciptanya ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana melalui Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
“Kami siap menjadi mitra strategis pemerintah daerah dan membangun kolaborasi aksi dalam mewujudkan solusi peduli bagi masyarakat”, kata Dedi Suyatno SE, selaku koordinator Human Initiative Kota Langsa. (13/12/19)
Selanjutnya ia menjelaskan bahwa sudah dua dekade terakhir Human Initiative hadir melayani Indonesia dan Dunia, berawal dari kepedulian terhadap tragedi kemanusiaan.
Membangun gerakan sosial yang memberikan harapan untuk negeri, kesadaran terhadap potensi besar dunia filantropi di Indonesia, serta mengoptimalkan masyarakat pra sejahtera agar bisa mandiri, maka lahirlah Human Initiative pada 10 Desember 1999.
Pada 22 Juli 2008, Human Initiative telah terdaftar di PBB sebagai lembaga NGO dengan “Special Consultative Status with the Economic Social Council”, serta pada 8 Oktober 2010 terdaftar di Uni Eropa dengan registrasi EuropeAid ID No. 2010-CSD-1203198618. (Red/Ded)