Dzulhijjah Dalam Bayang-Bayang Wabah (2)

Foto Dokumentasi

Oleh: Abdurrahman Abu Aisyah

Amal Fadilah di Awal Dzulhijah

Bacaan Lainnya

Pertama: Shaum (Puasa) di awal bulan termasuk 9 Dzulhijjah

Salah satu amalan utama yang dapat dilakukan adalah berpuasa dari mulai tanggal 1 hingga 9 Dzulhijah, sebagaimana riwayat dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, …” HR. Abu Dawud.

Beberapa sahabat yang melaksanakan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah Ibnu ‘Umar. Ulama lain seperti Al Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut.

Mengenai berpuasa di tanggal 9 Dzulhijjah maka Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ، وَ السَّنَةَ الَّتِيْ بَعْدَهُ

Puasa pada hari ‘Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapuskan (dengannya) dosa-dosa pada tahun lalu dan tahun yang akan datang. HR. Muslim.

Riwayat lainnya menyebutkan:

صوم عاشوراء يكفر السنة الماضية وصوم عرفة يكفر السنتين الماضية والمستقبلة (رواه النسائي)

Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu, dan puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. HR. An Nasaa’i.

Allah melipatgandakan penghapusan dosa dalam puasa Arafah dua kali lipat lebih besar daripada puasa Asyura. Maka hendaknya kita dapat melaksanakan puasa di tanggal 9 Duzlhijjah serta secara umum sepuluh hari di awal Dzulhijjah ini.

Kedua: Takbir, Dzikir dan Membaca AL-Qur’an.

Bentuk amal sholeh lainnya yang dapat dilakukan adalah bertakbir (Allahu Akbar), bertahlil (La Ilaha Illallah), bertasbih (Subhaanalllah), bertahmid (Alhamdulillah), beristighfar (Astagahfirullah), dan memperbanyak dzikir serta do’a. Disunnahkan untuk mengangkat (mengeraskan) suara ketika bertakbir di pasar, jalan-jalan, masjid dan tempat-tempat lainnya. Hal ini didasarkan kepada firman Allah Ta’ala:

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ

Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan… QS. . Al Hajj: 28.

Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma menafsirkan ayat ini dengan berkata, “Hari-hari yang telah ditentukan adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.” Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فأكثروا فيهن من التهليل والتكبير والتحميد

Maka perbanyaklah di hari-hari tersebut dengan tahlil, takbir, dan tahmid. HR. Ahmad.

Imam Bukhari rahimahullah menyebutkan,

وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِى أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ أَيَّامُ الْعَشْرِ ، وَالأَيَّامُ الْمَعْدُودَاتُ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ . وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ وَأَبُو هُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ يُكَبِّرَانِ ، وَيُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيرِهِمَا . وَكَبَّرَ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِىٍّ خَلْفَ النَّافِلَةِ .

Ibnu ‘Abbas berkata, “Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10  hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.” Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin ‘Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah. HR. Bukhari.

Selain dzikir tersebut, maka bentuk dzikir yang utama adalah dengan membaca Al-Qur’an, sebagaimana Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

القرآن أفضل الذكر

Al Qur’an adalah sebaik-baik dzikir.” (HR. Ibnu Khuzaimah, Shahih)

Ketiga: Menunaikan Haji dan Umroh

Amalan yang utama pada bulan Dzulhijah adalah menunaikan haji ke Baitullah, sebagaimana firmanNya:

الحج أشهر معلومات

Haji itu pada bulan-bulan yang tertentu. QS. Al Baqarah: 197.

Para ulama sepakat bahwa syariah haji hanya ada di bulan Dzulhijjah, karena padanya ada syariat untuk wukuf di Arafah. Riwayat yang shahih menyebutkan bahwa “Haji itu adalah Arafah”, maknanya bahwa inti dari haji adalah wukuf di Arafah. Nabi Shalallahu Alaohi Wassalam bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah di hari Arofah (yaitu untuk orang yang berada di Arofah). Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?. HR. Muslim.

Riwayat yang lainnya menyebutkan dari  ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ

Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arofah. HR. Thirmidzi.

Maknanya bahwa doa yang dipanjatkan pada 09 Dzulhijjah di Arafah akan dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Sehingga ini menjadi keutamaan bagi orang-orang yang melaksanakan haji pada Dzulhijjah, yaitu wukuf di Arafah dan berdoa di sana.

Keempat: Berqurban

Amalan yang hanya ada di bulan Dzulhijjah adalah menyembelih hewan sebagai bentuk amalan untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, sehingga dikenal dengan berkurban. Dasarnya adalah firman Allah Ta’ala:

فصل لربك وانحر

Maka shalatlah kamu untuk Tuhanmu dan berkurbanlah! QS. Al Kautsar: 2.

Ayat ini dikuatoleh hadits dari Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, di mana beliau bersabda:

من صلى صلاتنا، ونسك نسكنا، فقد أصاب النسك. ومن نسك قبل الصلاة فلا نسك له

Barangsiapa yang shalat seperti kita shalat, dan berkurban seperti kita berkurban, maka sungguh dia telah mengerjakan kurban dengan benar. HR. Bukhari

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam riwayat yang shahih melakukan ibadah kurban, di mana beliau:

وقد ثبت أن النبي صلى الله عليه وسلم ضحى بكبشين أملحين أقرنين ذبحهما بيده وسمى وكبّر ووضع رجله على صفاحهما

Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu. HR. Bukhari dan Muslim.

Kurban adalah bentuk amalan yang merupakan warisan dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang telah mengorbankan sesuatu yang sangat berharga dalam rangka ketaatan kepadaNya. Oleh karena itu sebagai seorang muslim maka syariah ini harus terus kita laksanakan sebagai wujud taqarab ilallah.

Bagi yang akan berkurban maka dilarang mencabut atau memotong rambut dan kuku bagi orang yang hendak berkurban. Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu ‘anha bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

إذا رأيتم هلال ذي الحجة وأراد أحدكم أن يضّحي فليمسك عن شعره وأظفاره

“Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya“. Dalam riwayat lain disebutkan:

فلا يأخذ من شعره ولا من أظفاره حتى يضحي

“Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia berkurban“. Hal ini, mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan kurbannya. Firman Allah.

وَلا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّه

“….. dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan…”. Al-Baqarah/2 : 196.

Kelima: Bertaubat

Termasuk yang ditekankan pula di awal Dzulhijah adalah bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat serta meninggalkan tindak zholim terhadap sesama. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يَغَارُ ، وَإِنَّ الْمُؤْمِنَ يَغَارُ ، وَغَيْرَةُ اللَّهِ أَنْ يَأْتِيَ الْمُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ عَلَيْهِ

Sesungguhnya Allah itu cemburu, seorang mukimin juga cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya. HR. Bukhari dan Muslim.

Maka hendaknya bagi kita di hari-hari yang penuh barakah ini senantiasa untuk terus memperbaiki diri, bertaubat kepadaNya dan kembali ke jalanNya.

Selain amalan-amalan tersebut maka, shalat Idhul Adha menjadi amalan yang disyariatkan untuk dilaksanakan oleh semua umat Islam. Demikian pula melakukan segala bentuk amal sholeh pada hari-hari ini sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan yang sangat banyak.

Dzulhijjah dalam Bayang-bayang Wabah

Dzulhijjah tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kita masih berada dalam bayang-bayang wabah Covid-19. Sebagai sebuah wabah maka kita patut berdoa agar ianya segera berakhir, sebagai fitnah kita selalu berlindung dari segala keburukannya dan sebagai seorang mukmin kita patut mencari hikmah dari wabah ini.

Maka di tengah-tengah wabah ini, marilah bersama kita untuk terus selalu berbuat kebajikan, melakukan amalan kebaikan yang menjadi tabungan di masa hadapan. Teruslah beramal sholeh, Jangan pernah bosan untuk berbuat kebaikan, jangan pernah lelah ibadah di jalan Allah dan jangan pernah menyerah hingga akhir hayyah.

Semoga Allah Ta’ala selalu memberikan hidayah dan inayahNya kepada kita semua sehingga kita akan mampu melewati wabah ini, kita mampu untuk mengisi hari-hari yang penuh dengan keutamaan ini dan bila sudah masanya kita kembali kepadaNya dengan hati yang saliim. Aamiin Ya Rabbal Alamiin. Tamat []

Pos terkait