FOSKOPIJAY : Penerapan New Normal dan Implikasi Terhadap Pendidikan

Foto Dokumentasi

Barometernews.id | Pidie Jaya, – Diskusi bertema ‘Penerapan New Normal, dan Implikasi Terhadap Pendidikan’ diselenggarakan di Pantai Manohara (1818). Diskusi ini diisi oleh pembicara Mashadi S.Si (Pemerhati Pendidikan), Muhammad MD (Sekretaris KBPII), Muhammad Ghafar, S.Pd (Ketua IPEMADU). Ketiga pembicara ini dimoderatori oleh Muhammad Al – Kautsar Ketua Forum OSIS  se – Kabupaten Pidie Jaya. Ketiga narasumber memberikan pemaparan tentang New Normal dari beberapa perspektif Pendidikan, Lingkungan, Sosial, perempuan dan pelajar, Sabtu (13/06).

Menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat Wiku Adisasmita, normal baru adalah perubahan perlindungan untuk tetap menjalankan kegiatan normal, tetapi ditambah dengan penerapan protokol kesehatan guna menggantikan penularan Covid-19.

Bacaan Lainnya

Prinsip baru normal adalah bisa menyesuaikan dengan pola hidup. “Transformasi ini untuk menata kehidupan dan penanganan baru, kompilasi pandemi, yang kemudian akan dibawa terus hingga ditemukannya vaksin untuk Covid-19 ini.

Dalam diskusi ini membahas, Efisiensi New Normal Dalam Perspektif pendidikan itu sangat penting, karena bagaimana terealisasikan protokol kesehatan dalam proses belajar mengajar, kita semua yang hadir dalam diskusi ini sangat menginginkan masuk ke sekolah kembali seperti semula agar bisa belajar dengan normal, interaksi kembali dengan guru, apa yang sudah dipelajari semasa pandemi bisa ditanyakan langsung .

“Peran OSIS sangat penting dalam penanganan covid di ketika proses belajar berlangsung di sekolah, kita menyarankan agar setiap sekolah itu menyiapkan semua peralatan sesuai protokol kesehatan seperti hand sanitizer, masker, social distance/Physical Distance. Pihak OSIS harus memastikan itu ada di sekolah nya masing-masing agar efektivitas belajarnya lebih nyaman”, Ujar Mashadi S.Si Pemateri pertama.

Sementara Muhammad MD Pemateri Kedua mengatakan OSIS  selain disekolah, mereka juga bisa menerapkannya di lingkungan sekitar seperti mesjid, desa, dan tempat ibadah.

“Peran OSIS sangat penting ketika adanya pandemi seperti ini, karena pelajar inilah yang akan menjadi penerus estafet dimasa yang akan datang, kalau bukan pelajar sekarang yang bergerak nanti bagaimana 30 tahun yang akan datang yang mungkin pandemi lebih hebat dari pada yang kita rasakan saat ini, maka kita perlu mengantisipasi mulai saat ini dengan melaksanakan protokol kesehatan mulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar ,” Ujar Kanda Muhammad .

Selain itu, Muhammad Ghafar dari Ikatan Pelajar Mahasiswa Meureudu  juga mengatakan pandemi seperti ini pernah terjadi beberapa tahun yang lalu, maka kita perlu belajar dari sejarah bagaimana orang-orang terdahulu menyikapi hal seperti ini, peran organisasi sangat penting untuk menjadi pelopor atau perpanjangan lidah dari pemerintah ke pelajar, agar semua paham dengan kondisi saat ini.

“Pendidikan tidak harus belajar dari sekolah, dirumah pun kita bisa memperoleh ilmu dengan belajar daring maupun membaca buku edukasi, buku pelajaran , maupun buku motivasi. Agar otak kita terus berkembang walaupun kita tidak bisa duduk di bangku sekolah ,”Tutur Ghafar.

Muhammad Al – Kautsar Ketua Umum FOSKAPIJAY yang juga moderator pada acara tersebut mengatakan bahwa diskusi ini kita laksanakan untuk menggalakkan pelajar khsusus nya OSIS untuk bisa memberi peran aktif dalam penanganan Covid-19 ini.

“Hasil diskusi kita kali ini adalah setiap sekolah perlu adanya Tim siaga penanganan pengurangan covid 19 di satuan pendidikan  yang diketuai oleh ketua OSIS sebagai ketua harian dan Kepala Sekolah sebagai ketua/penanggung jawab gugus tugas di sekolah. Selain itu kita juga mengharapkan agar seluruh sekolah dapat melaksanakan nya dengan mengikuti sesuai anjuran dari pemerintah dan intruksi dari Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama ” Tutup Kautsar.

Juga pada kesempatan itu Pengurus DPD IKAN Pidie Juya membagikan striker Anti Narkoba kepada peserta diskusi tersebut. [CM]

Pos terkait