FPRB dan BPBD Pasaman Barat Gelar Sosialisasi Menghadapi Bencana

Barometernews.id | Pasaman Barat,- Sumatera Barat khususnya Kabupaten Pasaman Barat memiliki keindahan alam yang mampu memberikan kemakmuran bagi masyarakatnya, namun tanpa kita sadari ternyata alam kita menyimpan potensi resiko terjadinya bencana yang dapat menimbulkan kerugian bukan saja harta benda tapi juga jiwa.
Demikian antara lain yang disampaikan oleh Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana Pasbar,  H. Adriwilza,S.E., M.Si., M.Pd. dalam sambutannya pada acara sosialisasi kesiapsiagaan bencana, peningkatan dan monitoring Program Kerja Forum Pengurangan Resiko Bencana Pasbar yang dilaksanakan di Auditorium Kantor Bupati Simpang Empat Pasbar Kamis (19/12).

Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam
kesiapsiagaan menghadapi bencana ini sangatlah penting, sebab dalam menghadapi bencana yang kita tidak tahu kapan datangnya, kesiapsiagaan sangat diperlukan.

Bacaan Lainnya

Untuk itu menurut Adriwilza yang saat ini juga sebagai anggota DPRD Pasbar mengatakan bahwa dalam Forum diperlukan tim identifikasi dan tim pencegahan, serta tim evakuasi sebab Forum PRB adalah suatu wadah kumpulan orang-orang atau relawan dari berbagai komunitas yang memiliki nawaitu yang ikhlas terhadap penanggulangan resiko bencana.
” FPRB ini bukan pengambil keputusan dan bukan pelaksana di lapangan, tapi forum kumpulan dari berbagai tim relawan yang memiliki pengetahuan dan kemampuan terhadap resiko bencana dalam visi misi bersama untuk mengarahkan pencapaian dalam mengatasi dan menghadapi bukan saja saat terjadinya bencana, tapi sebelum dan sesudah terjadinya bencana,” papar Adriwilza.

Acara sosialisasi yang dilaksanakan bersama oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan FPRB ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Pasaman Barat yang diwakili oleh Kepala BPBD, H. Edi Busti.
Sekretaris Daerah,Yudesri dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemerintah Daerah berharap dukungan seluruh pihak dalam mengantisipasi dan menghadapi setiap bencana yang kemungkinan akan terjadi di Pasbar.

“Dengan adanya koordinasi dan komunikasi ditambah sosialisasi serta dukungan seluruh stakeholder, eksekutif dan legislatif yang ada di Pasbar, kita harapkan akan dapat meminimalisir dan mencegah terjadinya bencana di wilayah kita,” ujarnya.

Atas nama Pemerintah Daerah Edi Busti yang juga didampingi oleh Kabid Kedaruratan dan logistik, Decky H. Sahputra menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran seluruh stake holder dalam acara sosialisasi ini.
“Kami baru beberapa hari menjabat di BPBD Pasbar dan masih harus banyak belajar. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan dukungan dari kita bersama demi meminimalisir bencana di Pasbar tercinta. Insyaallah dalam waktu dekat, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Pasbar akan diresmikan oleh Bupati H.Yulianto,” lanjut Mantan Kasat Pol PP Pasbar ini.

Acara sosialisasi yang selain di hadiri oleh perwakilan TNI/Polri, beberapa OPD, Camat, Wali Nagari, PMI, LSM dan Ormas se- Pasbar juga terlihat hadir Pengurus Forum PRB Sumbar, Tommy dan Kepala Pelaksana BPBD provinsi Sumbar, Khalid Syaifullah yang sekaligus sebagai pemateri.

Khalid Syaifullah dalam pemaparan materinya, antara lain menyampaikan bahwa Sumbar merupakan daerah yang tingkat bencana alamnya tinggi, yang tentunya bencana itu tidak bisa kita hambat akan tetapi bagaimana cara penanggulangannya.
“Kita memiliki tingkat bencana yang tinggi termasuk Pasbar, hal inilah yang perlu kita lakukan, kesiap siagaan, karena bencana itu tidak bisa diprediksi dan selalu mengintai kita kapan dan dimanapun itu,”ujarnya.

Menurutnya, bencana yang tidak bisa dicegah seperti, gempa, gunung berapi, tsunami dan lainnya.
Sementara untuk bencana yang bisa dihindari seperti bencana banjir yang mungkin penyebabnya dikarenakan aktifitas kita yang tidak terkontrol dan kurang peduli lingkungan.
Maka dari itu mari kita menghindari perbuatan-perbuatan yang dapat menyebabkan penebalan rumah kaca yang akan mengakibatkan pemanasan global yang akan berdampak pada perubahan iklim.
“Mari kita tanggulangi bencana dengan tidak menggunduli hutan, tidak terlalu banyak menggunakan listrik, tidak menumpuk dan membakar sampah serta mengurangi asap sepeda motor dan pabrik yang dapat menyebabkan pemanasan global yang berdampak pada perubahan iklim,”jelasnya lagi.

Ditambahkannya bahwa kesiapsiagaan adalah hal yang utama, karena kita tidak tahu kapan bencana itu akan datang.
Dan tentunya penanggulangan itu harus disosialisasikan dan dilakukan bersama terutama melalui Forum FPRB ini,”kata Khalid mengahiri.
(Red/Zoelnasti)

Pos terkait