Barometernews.id | Langsa, – Pusat Studi Ilmu Falak (Puskif) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa, Kamis (26/12) melakukan observasi gerhana matahari di depan gedung perpustakaan kampus setempat.
Dari hasil observasi tersebut, tidak terjadi gerhana cincin, namun untuk wilayah Kota Langsa bulan menutupi matahari 87,5%.
“Sekitar 87,5 % matahari ditutupi oleh bayangan bulan, bentuknya sabit,” ujar Ikhsan Kamilan Latif Kepala Pusat Studi Ilmu Falak. Observasi gerhana matahari dimulai pada awal terjadinya gerhana yaitu pukul 10:09 WIB, namun gerhana baru tampak kelihatan pada pukul 10:15 WIB.
“Gerhana akan berakhir pada pukul 13:59 WIB, puncaknya dipukul 11:59 WIB, pada pukul 13:59 WIB matahari sudah normal kembali,” Jelasnya.
Ikhsan mengatakan, bentuk sabit ini membuktikan bahwa benda langit itu (matahari) bulat, jika bayangannya itu lurus atau petak berarti benda langit itu bentuknya persegi.
“Ibarat dua koin mata uang yang saling menutupi akan berbentuk sabit, berarti benda langit itu bulat,”tegasnya.
Sementara itu, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa Dr. H. Basri, MA saat memantau observasi gerhana matahari menyebutkan, saat ini IAIN Langsa telah memiliki Pusat Studi Ilmu Falak, yang bertujuan untuk melihat peristiwa-peristiwa alam, diantaranya adalah gerhana matahari.
Menurut Rektor, peristiwa alam ini bermakna untuk merenungkan kebesaran Allah SWT sehingga umat manusia menyadari kekuasaan Allah SWT yang bermuara pada peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Rektor menjelaskan, untuk mendukung sejumlah kegiatan Pusat Studi Ilmu Falak, saat ini IAIN Langsa telah memiliki 7 teleskop dengan jenis yang berbeda.
“Berbagai perangkat dan alat nantinya akan kita penuhi, sehingga bobot keilmiahan dan keilmuan yang dikembangkan di perguruan tinggi oleh Pusat Studi Ilmu Falak akan lebih berkembang dan berkualitas untuk masa yang akan datang dan terjamin keyakinan masyarakat dengan berbagai alat yang ilmiah tersebut,”demikian imbuh Rektor. (Red/CH)