Indikasi Kelaparan Akibat Dampak Gagal Panen di Gunung Tuleh

Foto Dok. Sukarli, Kepala Dinas Pertanian Pasbar

Barometernews.id | Pasaman Barat, – Akibat meluapnya Sungai Seberang Kenaikan yang terjadi pada Minggu lalu (06/10) yang menenggelamkan lebih kurang 20 Ha sawah warga di Jorong Guo dan Siligawan Gadang Nagari Persiapan Seberang Kenaikan Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumbar mengakibatkan setidaknya 42 Kepala Keluarga (KK) yang tergabung di dua kelompok tani yakni Kelompok Tani Suka Maju yang beranggotakan 24 KK dan Kelompok Tani Usaha Subur dengan anggota 18 KK gagal panen.

Foto Dok. Lahan Persawahan Yang Rusak di Gunung Tuleh

Terkait Bencana Gagal Panen tersebut Kepala Dinas Pertanian Pasbar, Sukarli bersama jajarannya hanya melakukan pendataan saja.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Pertanian Pasbar, Sukarli saat dihubungi oleh media ini mengatakan, pihaknya memang telah mendata, namun untuk tindakan selanjutnya akan diteruskan ke Dinas Ketahanan Pangan.

“Dinas Pertanian hanya mendata kerusakan sedangkan langkah selanjutnya, kita hanya meneruskan laporan ke Dinas Ketahanan Pangan, untuk ditindaklanjuti,” Jelas Sukarli

Dinas Ketahanan Pangan Pasbar saat dihubungi untuk dikonfirmasi hal tersebut, hingga berita ini diturunkan belum dapat kejelasan yang pasti bagaimana tindak lanjut pihaknya. Namun dikabarkan masih dalam pembahasan untuk mencari solusi terkait bencana yang terjadi.

Berdasarkan surat Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Gunung Tuleh tanggal 7 Oktober 2020 yang ditujukan kepada Dinas Ketahanan Pangan Pasbar, tercatat 2 Hektar (Ha) komoditi tanaman Padi  dan 0,5 Ha Tanaman Kacang Tanah mengalami puso atau gagal panen. Kemudian total luas lahan yang rusak sedang dan berat mencapai 7,5 Ha. Sedangkan rusak ringan mencapai 10 Ha.

Peristiwa ini telah dilaporkan oleh UPT Pertanaian dan Camat Gunung Tuleh ke instansi terkait, mulai dari Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Sosial, BPBD, Baznas dan sejumlah lembaga pemerintah lainnya.

Berbeda dengan data yang diupload Dinas Pertanian dalam sebuah akun di medsos, menyebutkan bahwa lahan sawah petani yang terdampak banjir di Jorong Guo, seluas total 5 Ha mengalami rusak berat dan gagal panen , kerusakan ringan total 2 Ha. Sedangkan di Jorong Siligawan Gadang terjadi kerusakan berat dan gagal panen seluas 2 hektar. Serta Tanaman Kacang Tanah seluas 2 Ha mengalami  puso alias  tidak mengeluarkan hasil.

Camat Gunung Tuleh, Randy Hermawan menyebutkan, masyarakat memang berharap perhatian serius dari pemerintah kabupaten. Terutama terkait upaya solusi, bantuan atau program lainnya untuk membantu petani di sana.

“Kejadian terkait kerusakan lahan  pertanian warga dan kasus gagal panen itu telah kita laporkan ke dinas terkait, seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Sosial dan BPBD serta Baznas, ” Kata Camat Gunung Tuleh, Randy Hermawan, saat dikonfirmasi media ini, Kamis (15/10).

Dikatakan Randy, masyarakat berharap semoga OPD terkait bisa membantu petani yang terkena dampak bencana, sebab rata-rata petani yang terdampak itu pada umumnya dari kalangan ekonomi lemah yang berpenghasilan rendah hingga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya saja sangat sulit.

“Masyarakat berharap, hendaknya OPD terkait secepatnya mengambil langkah, hingga warga terdampak bisa memperoleh bantuan dari pemerintah. Termasuk juga harapan adanya program normalisasi sungai di Jorong Guo yang kerap meluap dan banjir ketika musim penghujan, ” Ujar Randy.

Sejumlah warga khawatir, jika hal ini tidak cepat diatasi dan dicarikan solusinya, maka masyarakat petani akan semakin kesulitan terkait kesediaan pangan. Bahkan bisa mengancam terjadinya kelaparan. [Zoelnasti]

Pos terkait