Januari-Maret 2023 Ekspor Ikan Pasaman Barat 1.233 Ton

Foto Dok. Pasaman Barat Ekspor ikan ke luar negeri
Barometernews.id | Pasaman Barat, – Dari Januari hingga Maret 2023, ekspor ikan dari perairan pantai Pasaman Barat, Sumatera Barat ke Malaysia mencapai 1.233 ton. Jenis ikan dari Pantai Air Bangis di Kecamatan Sungai Beremas, dan Sasak di Kecamatan Sasak Ranah Pasisir adalah tenggiri, kerapu, kakap merah, ikan kwe, udang, kepiting rajungan, dan lobster.

Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat, Zulfi Agus, kepada wartawan di Simpang Empat, Jumat (14/4) menjelaskan, ikan kualitas ekspor yang ada di Air Bangis dan Sasak memang tergolong berkualitas. Menyikapi kondisi demikian, maka beberapa jenis ikan yang berasal dari Pasaman Barat, selanjutnya diekspor ke luar negeri, seperti Malaysia, melalui Pelabuhan Dumai, cukup membanggakan.

“Mudah-mudahan ekspor ikan dari Pasaman Barat ke luar negeri akan terus meningkat dan makin berkualitas. Sebagai kabupaten pemekaran dan berada di kawasan pesisir pantai barat Sumatera, tentu akan menghasilkan sejumlah ikan berkualitas tinggi, layak dan pantas diekspor ke luar negeri, seperti Malaysia, Singapura dan yang lain,” katanya.

Bacaan Lainnya

Pihaknya terus berupaya melakukan pembinaan kepada nelayan dan pembudidaya ikan yang ada. Untuk perikanan laut, peningkatan produksi dilaksanakan dengan pemberian bantuan sarana dan prasarana produksi untuk nelayan, seperti kapal atau perahu, alat tangkap, dan sarana dukung penangkapan ikan, jelas Kadis Perikanan itu.

“Produksi ikan laut hingga Maret 2023 mencapai 25.323 ton,” ujarnya pula. Untuk 2023 ini, target produksi ikan sekitar dari perairan Pasaman Barat sebanyak 114.813 ton, dengan berbagai upaya baik peningkatan sarana prasarana nelayan maupun dengan bantuan bibit dan pakan. Untuk target produksi perikanan budi daya sebesar 6.054 ton, dan target produksi perikanan tangkap 108.759 ton. Total target produksi ikan sebesar 114.813 ton,” terang Zulfi Agus.

Menurutnya, langkah mencapai target produksi tahun 2023 untuk perikanan tangkap, di antaranya memberikan bantuan sarana dan prasarana penangkapan ikan, seperti kapal, mesin kapal dan alat tangkap.

Dijadikan lagi, untuk perikanan budidaya memberikan bantuan sarana budi daya berupa bibit dan pakan serta mesin pembuat pakan ikan. Selain itu, juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia para nelayan yang ada melalui sosialisasi dan bimbingan teknis. Untuk 2022 lalu, realisasi produksi perikanan budi daya 5.825 ton, dan realisasi produksi perikanan tangkap sebesar 98.407 ton. [gmz/jbm]

Pos terkait