“Perubahan jembatan biasa menjadi jembatan dengan konsep kapal layar tersebut dilakukan karena kondisi geografis Jakarta Utara sebagai kawasan pesisir. Revitalisasi dilakukan dengan keidentikan tersebut,” kata Kasudin Bina Marga Jakarta Utara, Ilham Raya, Selasa (2/11).
Ilham berharap dengan dilakukan revitalisasi pada jembatan tersebut masyarakat akan merasa nyaman. “Jembatan tidak hanya befungsi sebagai infrastruktur penghubung saja, tetapi juga sebagai tempat yang memiliki daya tarik untuk berfoto atau instagramable dan memiliki ruang interaksi untuk masyarakat Jakarta Utara. Untuk ruang interaksi tersebut kami buatkan bangku dan payung minimalis di sisi Jalan Sunter II,” ungkapnya.
Ilham mengatakan jembatan sepanjang 39,5 meter tersebut dibangun dalam waktu tiga bulan. “Dikerjakan berbarengan dengan pembuatan pedestrian Waduk Rawa Badak, dimulai pada akhir bulan Agustus lalu dan selesai akhir bulan November ini,” tuturnya. [Kominfotik JU]
