Barometernews.id | Banda Aceh, – Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol. Ery Apriyono, S.I.K., M.Si dalam siaran persnya Minggu (29/12) malam, menyampaikan tulisan opini terhadap kinerja Polri selama tahun 2019 dari seorang penulis yang bernama Varhan Abdul Aziz yang menjabat Sekretaris Eksekutif IBSW (Indonesian Bureaucrachy & Service Watch).
Dikatakan Kabid Humas, opini yang dituliskan itu berjudul 2019 POLRI MEMUASKAN oleh Varhan Abdul Aziz
Sekretaris Eksekutif IBSW (Indonesian Bureaucrachy & Service Watch)
“Dalam Pengabdian Memberi Rasa Aman, Polisi Menabung Resiko Kematian.” -Najwa Syihab-
“Mati dalam tugas menjadi kebanggaan Infantri Hantu Rimba, Marinir Hantu Laut, Kopaskhas Hantu Udara. Pak Polisi Hantu Jalan Raya”, tegas Kombes Pol. Ery Apriyono
Sepenggal lagu pemicu semangat setiap insan abdi bangsa diatas, menunjukan sedemikian mulia tugas yang diemban dibalik seragam dinas mereka. Hari ini menjadi miliki mereka yang masih melayani negara dalam lencana kewenangan yang dikenakan. Polisi patut berbanga, tahun 2019 ini memuaskan!
Ini bukan kerja satu manusia super yang disebut Kapolri, ini adalah gabungan dari proses komplikatif, rumit, sistemik, padu, kompak dan sinergis dari setiap satuan tugas terkecil dari bawah hingga pucuknya. Ini adalah satu kerja besar, sebuah super tim bernama POLRI!
Prestasi milik bawahan, kegagalan milik atasan, begitu bijaknya perwira anonim pernah berujar. Tentunya prestasi ini milik semua yang sedang, pernah dan telah berkontribusi bagi POLRI, Mendagri Tito Karnavian yang telah purna tugasnya, memiliki bagian sejarahnya di tahun ini.
Demikian Kapolri Idham Aziz sebagai Suksesor yang secara akseleratif menjawab kepercayaan hingga dapat menutup 2019 dengan senyuman.
Dengan demikian mereka yang telah memimpin, Tribrata hari ini adalah rantai sejarah tak terputuskan. Jenderal Badrudin Haiti, Sutarman,Timor Pradopo, Bambang Hendarso, Sutanto, Dai Bachtiar, Surojo Bimantoro, Roesdiharjo, Roesmanhadi, Dibyo widodo, Bunurusman, M.Sanoesi, Anton Sujarwo, Widodo B, Hoegeng, Sutjipto, Danoekoesoemo, Djojonegoro hingga Soekanto adalah TB1 dari masanya dimana mereka yang menyempurnakan POLRI hingga menjadi wajah 2019.
IBSW mencatat di tahun ini Polri berhasil mengungkap pidana korupsi 1.8 Triliun dengan penyelamatan uang negara sebesar 454 Miliar. 768 kasus korupsi dan kejahatan kekayaan berhasil diselesaikan. Artinya terjadi peningkatan 32 kasus terselesaikan di tahun ini.
Aplouse! Tahun ini juga, Polri berhasil meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dari Kemen PAN-RB. 5 Polres meraih WBBM, 33 Satker dan 14 Polda meraih WBK.
Satgas Saber Pungli Polri yg telah berdiri sejak 28 Oktober 2016, telah melakukan 25.123 OTT dan menangani 38.064 tersangka. Jumlah barang bukti yang diterima negara mencapai lebih dari 323 Miliar. Sepanjang 2019 OTT yang dilakukan sebanyak 16.704 kali dengan 23.254 orang menjadi tersangka. Artinya meningkat tajam 134 Persen dibanding 2018. POLRI On Fire.
Total kejahatan Konvensional tahun 2019 menurun hingga 10.5 Persen, yaitu menjadi sebanyak 202.292 kasus, menurun 23.836 kasus dari 226.128 kasus pada 2018. Penyelesaian Perkara mencapai 3.97 Persen adalah suatu prestasi.
Menyelesaikan 1 kasus saja membutuhkan sedemikian banyak proses dan waktu serta upaya pengejaran melalui petunjuk-petunjuk yang tidak lengkap. Apresiasi tinggi untuk setiap aparat yang berjuang memberi rasa aman di lapangan.
Pelaku teror di tahun 2019 yang berhasil diungkap menurun 98 orang atau 24.8 persen dari tahun sebelumnya. Aksi terorisme di tahun ini menurun setengahnya yaitu 52.6% atau 10 kasus.
Kasus besar yang berhasil ditangani Polri antara lain pembunuhan anak, dan ayah di lebak bulus dengan 7 tersangka. Hingga Prestasi yang ditunggu pegungkapan kasus penyiraman Novel Baswedan. Kita terkejut, secara objektiv Polri tidak tebang pilih dan tidak melindungi, serta tetap menangkap pelaku meski mereka adalah anggota Polri aktif. Apresiatif
“Polri sedang berada di trek yang benar. Pertahankan agar menjadi teladan lembaga penegakan hukum negara yang semakin efektif dan efisien. Prestasi – prestasi ini diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai negara percontohan angka kriminalitas rendah dengan kualitas Polisi kelas dunia,” pungkas Ery Apriyono.
Kontribusi ini tentunya akan menjadi barometer Indonesia menuju negara berkemajuan tinggi di mata Internasional.
“Keamanan Nyata yang dimiliki dunia ini adalah pengetahuan, pengalaman dan keahlian.”
-henri ford- Terus lebih baik Polri, bergerak atau terganti Bhayangkara negeri. [Red/Ir]