Kesabaran di Tengah Wabah: Berawal dari Keyakinan, Ikhtiar dan Tawakal

Foto Ilustrasi

Oleh: Misno bin Mohd Djahri

Syukur kepada Allah Ta’ala adalah sebuah keniscayaan, ia menjadi salah satu dari tanda-tanda keimanan seseorang. Syukur atas nikmat iman, Islam dan ikhsan, syukur secara khusus kita panjatkan atas masih diberikannya kita kesehatan sehingga mampu untuk melaksanakan salah satu kewajiban kita sebagai seorang muslim yaitu beribadah kepadaNya. Alhamdulillah…

Bacaan Lainnya

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan alam, habibana wa nabiyyana Muhammad Shalallahu alaihi wasasalam, kepada seluruh ahli baitnya, para shahabatnya serta orang-orang yang senantiasa mengikuti jejak sunnahnya hingga akhir zaman. Allahumma shalli ‘ala muhammad wa ‘ala ali muhammad…

Wabah yang masih melanda negeri tercinta ini sudah selayaknya disikapi dengan iman Islam serta keyakinan mendalam. Keyakinan bahwa semua itu adalah datang dari Allah Ta’ala:

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. QS. Ath-Thaghabun: 11.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim, no. 2653).

Maka keyakinan bahwa musibah wabah virus corona sejatinya sudah menjadi kuasaNya dan telah termaktub adanya. Maka menyikapi hal ini setiap muslim haruslah bersabar, memperkuat kesabaran dan kembali bersabar, sebagaimana kalamNya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. QS. Ali Imran: 200.

Sebuah riwayat dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam:

قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الْأُوْلَى}.

Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda, “Sabar itu ketika pertama kali mendapatkan musibah.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Al-Bazzar dan imam Abu Ya’la dari sahabat Abu Hurairah r.a. imam An-Nawawi menjelaskan bahwa kesabaran sempurna yang terdapat pahala yang melimpah darinya adalah kesabaran ketika pertama kali mendapatkan musibah. Hal ini disebabkan karena betapa beratnya menerima hal itu.

Kesabaran yang dimaksud tentu bukan hanya pasrah menerimanya, namun tetap berusaha agar terhindar atau yang sudah terpapar agar segera sembuh darinya. Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah Keadaan (nasib) sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan (perilaku) yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. al-Ra’d: 11).

Rasululah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:

لَأَنْ يَحْتَطِبَ أَحَدُكُمْ حُزْمَةً عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ أَحَدًا فَيُعْطِيَهُ أَوْ يَمْنَعَهُ

“Sungguh, seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dan dibawa dengan punggungnya lebih baik baginya daripada dia meminta kepada orang lain, baik orang lain itu memberinya atau menolaknya”. HR. Bukhari.

Ikhtiar akan semakin sempurna jika dibarengi dengan doa, sebagaimana kalamNya:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

“Dan berfirman Tuhanmu “Memohonlah (mendoalah) kepada-Ku, Aku pasti perkenankan permohonan (doa) mu itu”. QS. Ghafir:60.

Apabila keyakinan sudah mendalam, ikhtiar sudah dilakukan maka akhir dengan berserah diri dan tawakal kepada Allah Ta’ala, sebagaimana kalamNya:

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. QS. Ath-Thalaaq: 3.

Rasul Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:

لوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَ كَّلُوْنَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُم كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا

Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang. HR.Tirmidzi.

Maka sebagai seorang mukmin dan muslim, upaya kita dalam menghadapi musibah ini adalah dengan terus meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala, bersabar dengan melaksanakan seluruh ikhtiar serta dilanjutkan dengan tawakal hanya kepada Allah Azza wa Jalla.

Semoga Allah ta’ala segera mengangkat wabah ini dan senantiasa menjaga serta memelihara umat Islam dari segala bentuk kemudaharatan. 060821. []

Pos terkait