Kisah Penyintas COVID-19 di Kramat Jati

Foto Dokumentasi

Barometernews.id | Jakarta, – Seorang pasien Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) nomor 10.691 di DKI Jakarta (yang tak ingin disebutkan namanya), bercerita tentang kisahnya saat terpapar virus corona tersebut, secara eksklusif kepada Tim Sudin Kominfotik Jakarta Timur, di Puskesmas Kramat Jati, Senin (27/07).

Ibu tiga anak tersebut menyampaikan, Ia sempat terkejut ketika mengetahui bahwa dirinya terpapar COVID-19. Ia mengaku sedih dan terpikir akan mendekati kematian hingga dijauhi oleh masyarakat.

Bacaan Lainnya

Wanita paruh baya ini bercerita, saat merasakan sakit lambung langsung bergegas ke RSUD Pasar Rebo. Namun, kondisinya memburuk hingga sesak napas sesampainya di rumah dan berobat ke RS Kramat Jati pada April lalu. Singkat cerita, berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Ia terpapar COVID-19.

“Memang awalnya Saya kira hanya sakit lambung, namun kedaan Saya malah semakin sesak, dan di RS Kramat Jati saya diminta untuk isolasi, langung Saya berpikir, Saya terkena COVID-19,” Ungkapnya.

Ketika menjalankan isolasi, Ia dirujuk untuk ke RSUD Budhi Asih untuk menjalankan beberapa pengecekkan, seperti rontgen dan CT scan. Adapun hasil dari pengecekkan tersebut Ia mengalami pembengkakan jantung dan infeksi bronchitis, kemudian dirujuk untuk dirawat di RS Persahabatan.

Ia pun harus menjalani isolasi dan perawatan selama 1 bulan 3 hari.

Namun, satu kisah pilu lainnya saat terpapar COVID-19. Ia mengaku, warga di lingkungan kediamannya tak ada yang mau berinteraksi dengan keluarganya.

Dari situ, Ia merasakan kesedihan, betapa beratnya penyandang status positif COVID-10 di lingkungan masyarakat.

“Sangat sedih. Di lingkungan rumah Saya tetangga semua pada tahu kalo Saya kena COVID-19. Warga pun enggak mau berinteraksi dengan anak-anak Saya,” Tuturnya.

Ia menjelaskan, selama dirawat sudah menjalani tes swab sebanyak 8 kali, dan ketika tes swab ketujuh dan delapan dinyatakan hasil negatif. Ia pun mengaku sangat bersyukur dan tak lepas mengucapakan terima kasihnya kepada tim medis yang selalu memantau perkembangannya selama menjalani isolasi.

“Terima kasih para tim medis, yang telah memantau perkembangan Saya, dan sekarang Saya sudah bisa bersama keluarga. Saya berharap tetangga-tetangga Saya juga tidak menjauhi keluarga Saya,” Tegarnya. [Kominfotik JT/AD]

Pos terkait