Barometernews.id | Kruenggeukueh, – Terkait perihal dikeluarkannya pengumuman rekrutmen karyawan oleh PT. Pupuk Iskandar Muda, dimana nantinya akan di tempat kerjakan sebagai Operator Development Program (ODP) pada Pabrik NPK. Ini merupakan kebijakan yang sangat signifikan sesuai dengan kondisi kebutuhan masyarakat yang belum memiliki pekerjaan. Sabtu, (8/2).
Teuku Rahmat Akbar, SP selaku Sekjen KNPI Kecamatan Dewantara menyampaikan apresiasi kepada Direktur PT. PIM dengan telah dibukanya peluang pekerjaan bagi Putra-putra terbaik bangsa dan juga mengapresiasi telah mengambil langkah tepat dengan menggunakan CDC Universitas Malikussaleh sebagai panitia perekrutan karyawan.
Sebelumnya Direktur PT Pupuk Iskandar Muda Husni Ahmad Zaki pernah menyampaakan bahwa dalam pembangunan kontruksi pabrik NPK akan terserap tenaga kerja sekitar 800 orang, namun ini masih jauh realitanya dilapangan bahwa masih banyak masyarakat yang belum terserap sebagai tenaga kerja kontruksi.
“Kita berharap sebelum ditetapkannya penutupan akhir penerimaan karyawan oleh pihak manajemen PT. PIM, terlebih dahulu fokus dan lirik putra putri daerah yang berada di lingkungan perusahaan,
karena selama ini kami masyarakat lingkungan hanya termanfaatkan sebagai media pembersih limbah ammonia dengan menghirup racun tersebut secara berjamaah, ini jelas tidak relevan dengan membangun kesejahteraan masyarakat di lingkungan perusahaan,” pungkas Rahmat Akbar
Rahmat menyampaikan bahwa, dalam proses perekrutan ini, berharap pihak manajemen PT. PIM harus fokus terlebih dahulu kepada Putra putra Aceh dan memberikan hak istimewa kepada masyarakat di lingkungan perusahaan dan tidak terfokus pada kriteria yang sudah di beritakan.
“Dapat pahami bahwa perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang professional pada bidang yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan, namun jangan juga mengelabui masyarakat dengan melihat aspek tersebut,
karena pada akhirnya pihak perusahaan juga melakukan basic training khusus kepada pelamar yang dinyatakan lulus.Siapapun yang sudah diberikan bekal basic training maka secara otomatis sudah mampu dan memahami SOP yang perusahaan butuhkan,” imbuhnya.
Kondisi jumlah pengangguran di sekitar perusahaan PT. PIM hampir mencapai 10.000 orang, jangan sampai terjadi kesenjangan sosial bagi masyarakat di sekitar perusahaan, pepatah Aceh sering di utarakan oleh pujangga pujangga tuna karya bahwa “Buya Krueng Teu dong dong, Buya Tamoeng Meuraseuki” hal ini menjadi pusat tanggapan serius yang harus di perhatikan oleh manajemen PT. PIM. (Red/Nazar)