Kopi Favorit di Madagaskar, Kopi Kelelawar

Foto Istimewa

Barometernews.id | Itasia, – Rasa yang luar biasa dari pecinta kopi membuat banyak orang di Madagaskar cenderung menikmati minuman yang terbuat dari kopi salmon yang sudah babak belur.

Daerah bekas kawah gunung berapi menanam tanaman kopi langka dan bau, sehingga menarik banyak kelelawar.

Bacaan Lainnya

Biji kopi, yang merupakan pilihan populer untuk kelelawar, dikatakan lebih harum dan banyak diminati penggemar dengan banderol harga US $ 110 (Rp. 1,5 jt) per kg.

Investor perusahaan kopi Trabocca, Matthew Harisson, mengatakan popularitas biji kopi yang eksotis atau ‘bourbon pointu’ menjadikannya produk komersial Afrika yang menggiurkan.

“Madagaskar sering menggunakan biji kopi berkualitas rendah untuk menghasilkan kopi instan, tetapi petani sekarang beralih ke kopi Arabika.

“Sebelumnya, petani tidak memiliki minat dalam memproduksi kopi premium, tetapi sekarang tidak,” Katanya.

Sementara itu, Presiden Kelompok Pengusaha Kopi Lokal, Nirina Malala Ravaonasolo, mengatakan tidak ada upaya luar biasa di antara pengusaha kopi berbiaya rendah, sehingga mereka tidak bersemangat.

“Namun, perkebunan kopi adalah jantung kehidupan kami karena dapat dijual hingga US $ 101 (Rp.1,375) per kg, 50 kali lebih banyak dari kadar kopi biasa.

“Semua karena harga kelelawar salmon berduri. Kelelawar liar mengunyah biji kopi dan kemudian menginduksi cairan pencernaan, yang membuat kopi terasa lembut,” Katanya.

Pengusaha kopi Belgia Ronald Van der Vaeken mengatakan campuran kopi sangat istimewa.

“Kelihatannya seperti kopi biasa, tetapi setelah dua menit rasanya enak, baunya harum dan tidak asam, dan bagus untuk kesehatan,” Katanya.

Pengusaha kopi Jacques Ramarlah, yang memperkenalkan kopi pisang dua tahun lalu, sekarang memiliki lebih dari 90 petani yang mengirimkan biji kopi untuk diproses dan dijual di restoran.

“Tahun ini, kami berencana untuk mengekspor ke pasar luar negeri seperti Jepang. Ini karena sebagian besar pelanggan adalah pengunjung restoran mewah,” Katanya.

Dua tahun lalu, ia memperkenalkan kopi ‘bourbon pointu’ yang dibawa dari Pulau Reunion, setelah mengetahui bahwa kelelawar menyukai kopi.

Kopi unik eksotis bukanlah hal baru karena sudah memiliki biji kopi dari rubah atau kopi kapur, kopi dari bangku gajah di Thailand dan kopi pisang Kosta Rika, seperti yang dibuat Ramarah. [Red/Reuters]

Pos terkait