Barometernews.id | Langsa,– Dalam sepekan terakhir sudah 2 kali peristiwa kebakaran lahan terjadi di Kota Langsa, dibutuhkan tindakan yang serius dari pihak terkait agar kejadian ini tidak lagi terulang. Jumat, 6/03.
“Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan, hindari penggunaan benda-benda yang mudah terbakar terutama ketika beraktifitas di areal sekitar kawasan lahan dan hutan,
Penegak hukum diminta mengusut tuntas penyebab kebakaran lahan yang terjadi berulang-ulang ini”, sebut Ketua Forum PRB Langsa Zulfitri dalam keterangan persnya.
Sebelumnya, BPBD Kota Langsa menduga penyebab kebakaran lahan yang belakangan ini sering terjadi diakibatkan adanya cuaca ekstrim.
“Kondisi cuaca panas terik dan angin kencang membuat lahan mudah terbakar dan api akan cepat membesar bila tidak segera mampu ditangani oleh pemadam kebakaran dibantu TNI/Polri dan masyarakat,” ujar Ali Musafah Kepala Pelaksana BPBD Kota Langsa menjelaskan.
Pemerintah Kota Langsa bersama stakeholder terkait sebenarnya telah mengantisipasi sejak jauh hari akan adanya potensi kebakaran lahan yang ditandai dengan pelaksanaan apel siaga penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan diikuti oleh TNI, Polri, BPBD, OPD terkait pada akhir Februari yang lalu.
Sementara itu, dilansir dari laman bpba.acehprov.go.id, frekuensi Kebakaran Hutan dan Lahan mulai naik di Aceh pada bulan Februari tahun 2020 ini.
Dari seluruh kejadian bencana yang berjumlah 98 kali kejadian, kebakaran hutan dan lahan mendominasi sebanyak 52 kali kejadian dengan lahan yang terbakar seluas 103 Hektar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Ir. Sunawardi, M. Si dalam berbagai kesempatan menyebutkan bahwa untuk data rekap bencana sementara pada bulan dari Januari hingga Februari tahun 2020 terdapat 163 kali kejadian bencana di Aceh dengan total kerugian mencapai kurang lebih Rp.27,9 Miliar. (Red/Ded)