Lebih dari Segelintir Rakyat Jauh dari Hidup Layak

Foto Dokumentasi

Bagian II

Oleh: Zoelnasti

Bacaan Lainnya

Dua pekan kemudian setelah malam itu, tepatnya Selasa (20/04), Mon Eferi pada saat KopiPagi menyampaikan bahwa kakek Nofisya menemui mereka di sekretariat, ia mengeluhkan dan mengadukan nasibnya kepada MRPB P/KPPB.

Foto Dokumentasi

Seperti yang disampaikan Mon Eferi dari dialog mereka saat itu, Siapa yang tak terenyuh mendengar keluhan warga duafa seperti itu.

Untung ada sedikit kas tersisa di tangan saya. Untuk mengobati kegundahan tersebut, MRPB Peduli/KKPB  pun memberikan bantuan modal sebanyak Rp 300.000,” Ujar Mon Eferi.

Decky dan Mon Eferi berpesan kepada masyarakat agar jangan biarkan warga kurang mampu sampai putus asa karena beratnya beban hidup dan merasa tidak ada lagi yang peduli, untuk itu mereka mengimbau kepada para dermawan yang ingin ikut berkontribusi dalam Gerakan Sosial Peduli Kemanusiaan ini, silahkan salurkan infaknya melalui rekening MRPB PEDULI di BRI, No. Rekening 0615-01-008410-53-1.

Decky dan Mon Eferi kembali melanjutkan pemaparannya masih terkait perkembangan terapi Nofisya pada media ini.

Dikatakan Mon, memang butuh waktu yang lama untuk perkembangan Nofisya, karena masalahnya pada sistem saraf yang terganggu akibat pendarahan otak.

“Untuk biaya terapi dan pembelian obat tetes Nofisya bulan ini kita serahkan bantuan sebanyak Rp 500.000 kepada kakeknya. Semoga Nofisya bisa tumbuh normal seperti anak lainnya,” Terang Mon.

Foto Dokumentasi

Mon Eferi melanjutkan, Alhamdulillah, setelah menjalani terapi dan diberi obat herbal, Nofisya memperlihatkan kemajuan yang signifikan. Namun perawatannya tidak boleh terhenti sampai kondisinya stabil dan mendekati pertumbuhan normal.

“Warga grup MATA RAKYAT PASAMAN BARAT tentunya sudah tak asing lagi dengan Nofisya. Balita yang telah berumur 2 tahun 4 bulan dan telah didampingi perawatannya oleh MRPB P/ KKPB sejak bayi, akibat mengalami pendarahan otak sejak sebulan setelah kelahirannya, meski telah berobat setahun lebih ke rumah sakit, akhirnya sejak MRPB P / KPPB menyarankan agar Nofisya dibawa ke klinik herbal Ustadz Warman di Pasaman Baru, kini telah banyak kemajuan,” Terang Mon Eferi.

Seperti yang disampaikan Alma kepada mereka, kondisi Nofisya saat itu sudah mulai dapat merespon terhadap suara. Kalau dipanggil atau mendengar suara yang asing, Nofisya pun memalingkan kepalanya mencari sumber suara.

Mon Eferi menjelaskan, Nofisya adalah putri satu-satunya dari Alma, yang ditinggal begitu saja oleh suaminya yang hingga kini tidak jelas keberadaannya, Nofisya mengalami pendarahan otak pada saat berumur kurang dari satu bulan, saat itulah Nofisya sudah ditinggalkan ayahnya sehingga kakeknya lah menjadi tulang punggung keluarga dengan tanggungan 7 jiwa itu sambil berjualan setiap harinya.

Untuk biaya transportasi terapi dan pembelian obat tetes WAVE yang berkhasiat merangsang respon saraf Nofisya, kita berikan bantuan Rp 500.000 setiap bulannya.

Foto Dokumentasi

Kembali Decky yang didampingi Mon Eferi menuturkan kepada Barometernews.id, seperti biasa setiap bulannya, sore itu, Rabu (01/09) kembali Mata Rakyat Pasaman Barat Peduli/KolaborAksi Kemanusiaan Pasaman Barat  menyalurkan bantuan biaya terapi dan pembelian obat-obatan herbal untuk Nofisya, bayi yang mengalami pendarahan otak pada saat berumur satu bulan. Nofisya yang saat ini sudah berumur 2 tahun 7 bulan, datang bersama ibunya Alma, dan neneknya.

Karena pendarahan di otak itu pertumbuhan Nofisya jadi terhambat, baik fisik maupun kecerdasannya. Namun sejak menjalani terapi di Klinik Herbal Marwa di Pasaman Baru, alhamdulillah, Nofisya sudah cukup banyak perkembangannya.

Kepada Alma, ibu Nofisya, kita serahkan bantuan sebesar Rp 500.000 untuk biaya transportasi dan pembelian obat tetes Wave.

Sedangkan tambahan susu kambing, minyak urut dan obat lainnya merupakan infak rutin dari Klinik Herbal Marwa untuk Nofisya.

Dikatakan Mon Eferi, kondisi terakhir Nofisya atau Diva kini sudah cukup banyak mengalami kemajuan, ia sudah mampu merespon suara, dan aktif menggerakkan kepala mencari sumber suara ataupun melihat objek yang bergerak.

“Tidak lagi seperti boneka yang kaku saat kami bertemu pertama kali dua tahun lalu,” Terang  Mon Eferi menambahkan.

Decky yang didampingi Mon pada kesempatan itu kembali menghimbau agar kita selalu punya waktu memperhatikan tetangga maupun warga sekitar kita yang sedang ditimpa kesusahan, untuk itu mari jangan lupa ikut berkontribusi dalam Gerakan Sosial Kemanusiaan ini, silahkan salurkan infaknya melalui rekening MRPB PEDULI di BRI, No. Rekening 0615-01-008410-53-1.

“Jika kita semua peduli, insya Allah, beban berat mereka yang membutuhkan akan bisa kita ringankan,” Ujar Decky yang daminkan Mon Eferi sekaligus mengakhiri perbincangan dengan dengan Barometernews.id, Kamis pagi itu (16/09). [Tamat]

Pos terkait