Barometernews.id | Kuala Lumpur, – Malaysia belum berencana membawa warganya kembali ke tanah air menyusul ketegangan antara Amerika dan Iran setelah terbunuhnya Komandan Keamanan dan Intelijen Iran Jendral Qassem Soleimani oleh Drone Amerika, Jumat (04/01).
Mentri Luar Negeri Malaysia, Datuk Saifudin Abdullah mengatakan bahwa kementrian Luar Negeri Malaysia masih terus memantau konflik dengan cermat dan mengadakan rapat dengan kementrian terkait.
“Menurut data yang ada, saat ini ada 58 orang Malaysia di Irak yang sebagian besar adalah mahasiswa. Sementara itu di Iran ada 162 orang, enam diataranya adalah dosen. Prioritas kami adalah warga Malaysia,” Ujarnya saat ditemui wartawan di Pusat Sekolah Menengah Nasional, Kota Puchong hari ini.
Saifudin mengatakan hari ini diadakan pertemuan antara badan dan kementrian terkait seperti Departemen Perdana Mentri, Dewan Keamanan Nasional (NNMA), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NADMA), Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) dan Kementrian Transportasi untuk membahas dampak konflik antara Iran dan Amerika Serikat.
“Saat ini kami sedang memantau perkembangan di negara – negara tetangga dan kami juga sudah mengeluarkan peringatan untuk tidak melakukan perjalanan kenegara – negara terdekat yang terus dievaluasi dari waktu ke waktu. Jika ada yang ingin pergi kesana kami sarankan agar menjadwal ulang atau menunda perjalanannya,” Katanya lagi.
Dia juga mengatakan Kedutaan Malaysia di Asia Barat diarahkan untuk mengikuti perkembangan terakhir di Timur Tengah. Sumber : Bharian Malaysia [Red/IkIs]