Oleh: DR. Basuki Ranto
Dosen Pascasarjana STIE Mulia Pratama
Komponen kedua dalam Human Resource 2023 adalah “Managing Workforce Ecosystems” atau bagaimana mengelola gugus tugas yang melibatkan ekosistems.
Sejalan dengan perkembangan jaman, saat ini semakin banyak bisnis yang mengadopsi konsep Digital workspace atau ruang kerja digital. Tanpa memahami dengan baik apa saja komponen dari konsep ekosistem digital workspace, sulit untuk menentukan bagian mana yang tepat untuk bisnis kita. Inilah bagian utama dari implementasi ekosistem digital workspace, sehingga kita dapat menilai dengan lebih baik solusi mana yang dapat membantu karyawan untuk bekerja dari mana saja.
Dilansir dari deloitte wsjcom menyebutkan hasil riset terbaru dari MIT Sloan Management Review and Deloitte indicates that workforce ecosystems can help leaders manage a distributed, diverse group that crosses organizational boundaries.
Lebih lanjut disampaikan bahwa dalam managing workforce ecosystems saat ini banyak membantu secara praktis hubungannya dengan sistem dan proses dan hanya fokus kepada pegawai penuh atau temporer (most workforce-related practices, systems, and processes focus only on full-and part-time employees, not external workers and other contributors).
Workforce Ecosystems dapat membantu organisasi untuk merubah dari siklus kehidupan pegawai ke pendeketan model holistik.
Komponen Workplace Ecosystem
Dilansir dari laman bercacoid menyebutkan bahwa workplace ecosystem memiliki komponen-komponen sebagai berikut:
(1) Virtual Desktop
Virtual desktop secara tradisional merupakan salah satu cara umum yang digunakan organisasi besar untuk mengirimkan teknologi digital workspace kepada end-user.
Virtual desktop memungkinkan bisnis untuk memberikan solusi jarak jauh dengan tampilan dan nuansa desktop fisik yang sama. Sesuai dengan namanya, “desktop” virtual ideal untuk user yang membutuhkan seluruh fitur desktop untuk menjalankan pekerjaanya.
(2) Virtual Applications
Virtual Applications delivery memberikan cara yang sederhana dan aman untuk memungkinkan user mengakses aplikasi penting bisnis di perangkat apa pun, di mana pun lokasi mereka berada.
(3) Secure Endpoint
Secure endpoint membantu memastikan akses remote work yang aman untuk semua user dengan menyediakan kemampuan untuk memungkinkan enduser menggunakan BYOD sambil secara efektif memisahkan lingkungan perangkat lunak yang tidak aman dari aset data penting Anda.
(4) Collaboration Tools
Karena organisasi telah beralih ke distributed workforce di mana lokasi karyawan bukan lagi kantor, in-person collaboration, meeting, dan aktivitas sehari-hari lainnya tidak lagi dapat dilakukan dengan cara tradisional. Seperti yang ditunjukkan oleh pandemi, sarana effective collaboration — termasuk pengiriman pesan, videoconferencing, project management tool, dan lainnya — sangat penting untuk menjaga komunikasi antara tim, karyawan dan supervisor, dan bahkan karyawan dan pelanggan.
(5) Policy & Management
Dengan kebutuhan untuk menyelaraskan proses dan praktik bisnis sesuai dengan berbagai pedoman tata kelola, kerangka kebijakan menjadi penting. Policy & management solution dapat memantau, memecahkan masalah, dan memelihara berbagai komponen ekosistem digital workspace dan dapat mengotomatiskan banyak tugas yang perlu dilakukan secara manual. Ini termasuk pemantauan untuk masalah dan tren kinerja, dan memiliki alat pemecahan masalah yang tepat dan tindakan otomatis untuk memicu berbagai masalah infrastruktur berdasarkan peraturan tertentu.
(6) Analytic, Monitoring & Testing
Berkaitan erat dengan policy and management tool, solusi analitik, monitoring, dan testing adalah alat penting di lingkungan digital workspace apa pun. Menangkap data analitik dan pemantauannya sangat penting untuk memiliki visibilitas ke KPI di digital workplace mana pun, dan memiliki analitik utama dan data pemantauan sangat penting untuk pemecahan masalah. Analytic, monitoring, dan testing lingkungan remote work dan komponen ekosistem digital workplace harus mencakup pengambilan metrik kinerja untuk aplikasi, login, aktivitas pengguna, komputasi, penyimpanan, jaringan, dan penggunaan.
(7) Digital Print Management
Pencetakan tetap menjadi fungsi penting bisnis bagi banyak organisasi dan merupakan kunci untuk pengalaman pengguna yang lancar di lingkungan digital workspace. Organisasi sering kali menemukan bahwa solusi pencetakan bawaan mungkin kurang dari cukup atau tidak memiliki fitur centralized management yang diperlukan untuk menyediakan solusi cetak yang kuat bagi remote user yang dapat dikelola dan aman. Solusi Print management memberikan bisnis sarana yang diperlukan untuk mengelola perangkat cetak dengan aman, apa pun jenis perangkat endpoint, dalam single management interface.
(8) Security
Security diposisikan secara unik dalam ekosistem digital workspace dan harus menjadi persyaratan untuk setiap digital workspace strategy. Banyak lingkungan remote dan hibrid penuh dengan masalah konfigurasi security, dan konfigurasi security solusi digital workspace yang tidak tepat dapat menyebabkan kompromi yang mudah dan cepat dari cyberattack. Prioritas security modern mengharuskan security menjadi intrinsik untuk setiap lapisan solusi digital workspace yang kita evaluasi dan pilih.
Konklusi
Dari beberapa uraian sebagaimana sudah disampaikan sebelumnya, maka dapat dikonklusikan sebagai berikut:
Pertama : Ruang kerja digital atau workplace ekosystem yang merupakan bagian dari HR Trends 2023 masih perlu dipersiapkan dan dikelola dengan baik termasuk evaluasinya, karena masih dalam kondisi pandemi dan merupakan lanjutan dari pola kerja remote, hybrid working menuju kepada Work From Anywere (WFA) untuk lebih meningkatkan produktifitas.
Kedua : Diperlukan peningkatan kapanilitas (Up-Skilling) melalui pengetahuan kepada manager dan pelaksanaan agar mampu menerima dan membaca setiap perkembangan tehnologi digital yang berubah dengan cepat.
Ketiga : Diperlukan komitmen terhadap Ecosystem yang dilibatkan dalam melaksanakan ruang kerja digital yang mampu menunjang effektifitas kerja .
Keempat : Workplace Ecosystem harus mampu memberikan ruang bagi Millenial, hal ini menjadi penting karena millenial lebih suka bekerja dengan kebebasan untuk berkreatifitas, bekerja dengan waktu yang fleksibel, dan juga bekerja secara tim.
Kelima : Diperlukan sistem manajemen dan pengawasan atas berjalannya proses workplace ecosystem agar kinerjanya optimal.
Referensi:
https://delloitewjs.co.id
[br/jbm]