Manajemen Hati : Berfikir Positif

Foto Dok. DR. Basuki Ranto

Oleh: DR. Basuki Ranto

Angota Dewan Pakar ICMI DKI Jakarta

Bacaan Lainnya

Berfikir positif merupakan sikap yang diperlukan untuk mengelola hati agar hidup menjadi tenang, tenteram dan ikhlas menjalani kehidupan. Dikutip dari Gramedia.com, tentang berfikir positif menyebutkan bahwa Positif thinking dalam Bahasa Indonesia yang artinya berpikir positif dengan cara melihat sesuatu tanpa melihat sisi negatif, dan mengambil hikmah dibalik masalah yang menimpa.

Adapun menurut Susetyo (1998), berpikir positif adalah kemampuan berpikir seseorang untuk memusatkan perhatian pada sisi positif dari keadaan diri, orang lain dan situasi yang dihadapi. Berpikir positif tidak akan datang dengan sendirinya melainkan sebuah keterampilan yang harus dipelajari.

Sebenarnya masih banyak definisi dari positif thinking, karena apapun yang kita lakukan didunia ini semua harus dihadapi dengan berpikir positif.

Berfikir positif dalam Islam merupakan akidah dan akhlak yang bisa disandingkan dengan Husnuzdon. Husnudzon adalah sikap yang berkaitan dengan prasangka baik dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana dilansir Liputan 6 Yahoo, Husnudzon adalah perilaku yang bisa menjauhkan diri dari rasa khawatir berlebih dan berprasangka buruk. Husnudzon adalah perilaku baik yang bahkan tercantum dalam Al Qur’an. Dengan husnudzon, manusia belajar menyerahkan segala yang terjadi pada Allah SWT.

Salah satu kebaikan dari husnudzon adalah seseorang akan memiliki keyakinan bahwa semua kebaikan berasal dari Allah SWT. Husnudzon adalah sikap yang melahirkan hikmah bagi siapa saja yang melakukannya

Selanjutnya disebutkan masih dari liputan 6,  Husnudzon atau husnuzan berasal dari dua kata, yaitu Husnu dan zan. Husnu berarti baik dan zan berarti sangka. Husnudzon secara bahasa berarti prasangka yang baik. Sedangkan husnudzon secara istilah adalah sikap mental dan cara pandang yang menyebabkan seseorang melihat sesuatu dari sisi yang positif.

Dalam Islam, husnudzon adalah berbaik sangka terhadap segala ketentuan dan ketetapan Allah yang diberikan kepada manusia. Lawan kata husnudzon adalah suudzon yakni berprasangka buruk.

Sikap husnuzhan akan melahirkan keyakinan bahwa segala kenikmatan dan kebaikan yang diterima manusia berasal dari Allah. Bersikap husnudzon akan membuat kehidupan seseorang menjadi lebih tenang. Karena hidupnya senantiasa memandang orang lain melalui sisi yang positif.

Dalam agama Islam kita senantiasa diajarkan senantiasa Berbaik sangka (Husnuzon) . Hal ini bukan hanya diperintahkan kepada sesama manusia, tetapi juga kepada Allah SWT. Artinya kita diperintahkan untuk berprasangka baik bahwa Allah akan memperlakukan kita dengan baik, akan memberikan kita kebahagiaan, akan menyelamatkan kita di akhirat. Dan jika kita berprasangka baik kepada Allah, maka Allah akan memperlakukan kita sebagaimana prasangka baik kita itu. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah ta’ala berfirman:

“Aku ‘mengikuti’ prasangka hamba-Ku kepada-Ku, maka silakan berprasangka apa saja terhadap-Ku.” (HR. Ahmad)

Kalau Allah memperlakukan manusia sesuai dengan prasangka manusia itu sendiri terhadap Allah akan lebih bagus jika manusia berprasangka yang baik-baik saja. Akal yang sehat dan jiwa yang lurus tentu akan memilih untuk berprasangka baik kepada Allah.

Sebaliknya dalam hati ada Penyakit hati berupa prasangka buruk (su’uzon) ini bukan perkara ringan dan remeh. Ia adalah penyakit berbahaya yang dapat membunuh iman, dan orang yang dihinggapi penyakit ini merupakan orang yang jauh dari ketakwaan. Sehingga ayat Al-Qur’an yang berbicara mengenai hal ini ditutup dengan perintah untuk bertakwa dan bertaubat. Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu sekalian yang menggunjing sebagian yang lain. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12)

Prasangka yang banyak mengandung dosa dan dilarang dalam ayat di atas adalah prasangka buruk. Prasangka buruk memang bukan sebuah tindakan dan aksi nyata, tetapi ia adalah penyakit hati yang bisa menggerakkan manusia berbuat sesuatu yang tercela. Oleh karena itu, meskipun su’uzon merupakan prasangka di dalam hati, ia tetap dilarang karena banyak mengandung dosa. Bahkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyebut prasangka (buruk) sebagai “ucapan” yang paling dusta. Beliau bersabda: “Jauhilah prasangka buruk, karena  prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta.” (HR. Al-Bukhari).

Berpikir Positif bentuk Manajemen Hati

Dalam menjalani kehidupan ini pasti setiap orang membutuhkan hidup yang tenang, tenteram, bahagia dan teratur. Berpikir positif menjadi hal yang mendasar untuk membentuk hati dan jiwa yang tenang karena sesungguhnya kebahagiaan itu ada dalam hati dan bukan pada seberapa besar uang atau harta yang dimiliki.

Dikutip dari islam.nu.or.id, disebutkan bahwa memiliki pikiran yang positif, kehidupan kamu juga akan menjadi lebih baik serta bahagia. Seperti halnya yang dibahas dalam buku The Magic Of Positive Thinking: Sebuah Seni Menjadi Pribadi Sukses dan Bahagia.

Karena, berpikir positif akan membuat kita jauh lebih tenang, lebih terbuka dan terkadang ide baik pun akan bermunculan saat kita berpikir positif. Dengan berpikir positif terdapat beberapa manfaat lainya diantaranya adalah bahagia, memiliki motivasi, kesehatan yang baik, harga diri dan hubungan yang lebih baik.

Sebenarnya bahagia itu nyata datang dari diri kita sendiri, dan masalah sikap. Sering kali kebahagiaan tidak bergantung dari sekeliling kita melainkan bahagia itu datang dari sendiri.

Motivasi adalah sifat yang sangat luar biasa yang dimiliki seseorang, karena akan mendorong lebih maju dan rasa semangat lebih  membara. Motivasi pun akan mempengaruhi tingkah laku dan melakukan kegiatan ketika kita mengharapkan suatu pencapaian yang lebih baik.

Harga diri sikap dan cara berpikir kamu akan berkaitan dengan perasaan dirimu sendiri. Jika kamu selalu membangkitkan sikap dan berpikir positif maka kamu memiliki rasa harga diri yang sangat berarti.

Jangan khawatir dengan apa yang dipikirkan orang lain asalkan kamu membuktikan sikap positif terhadap diri sendiri dan orang-orang sekitar, maka kamu akan diperlakukan dengan lebih hormat.

Kesehatan yang baik diperoleh dengan pikiran positif. Pikiran akan mempengaruhi metabolisme tubuh, maka dari itu kamu akan merasa lebih sehat ketika berpikir positif juga lebih bahagia. Karena pemikir positif akan menjalani gaya hidup sehat, sehingga tidak rentan terserang penyakit.

Hubungan Yang Lebih Baik akan terwujud pada  saat kita berpikir positif, cenderung kita memilih/ tertarik dengan orang yang berperilaku positif pula. Karena memang benar kenyataannya orang yang positif membawa kesan kegembiraan, semangat yang menular, mereka seperti cahaya dan memberi energi di lingkungan mereka dan membuat hubungan lebih terasa saat bersama, karena ucapan dan pikiran yang positif tersebut.

Dengan memiliki pemikiran yang positif, hal tersebut akan membawa kita pada tindakan yang benar serta terhindar dari berbagai perangkap hal negatif. Seperti salah satu kepercayaan, bahwa setiap tndakan yang kita lakukan, maka kita akan menuai reaksi serta hasilnya yang dibahas dalam buku The Miracle Of Positive Thinking.

Manfaat Berpikir Positif

Dari pexels.com, menyebutkan : “Semakin kamu memberi makanan pada pikiranmu dengan pikiran- pikiran positif, semakin kamu mendapatkan hal-hal menarik kedalam hidupmu;” – Roy T Bennett. Hidup terasa lebih ringan jika kita selalu positif thinking. Berikut adalah beberapa manfaat positif thinking, antara lain :

Manfaat Berpikir Positif Dalam Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat seperti ayah, ibu, adik dan kakak. Awal lingkupan yang pertama dan sering bertemu dengan keluarga dan lebih dipercaya dari orang lain, dan apapun permasalahan keluarga akan menjadikan hal yang paling utama untuk memberi dan menerima solusi pemikiran kita.

Salah satu berpikir positif di lingkungan keluarga adalah saling berdiskusi tentang hal apapun baik suka/tidak suka, dan menjadi permasalahan itu diarahkan dengan cara berpikir positif untuk mendapatkan jalan keluar yang lebih baik.

Saat berpikir positif di lingkup terkecil (keluarga), kita akan mengalir rasa kehangatan, kekompakan, dan motivasi menjadi keluarga yang sejahtera dan harmonis. Apalagi kita akan menerapkannya di luar lingkup yang lebih luas, yang akan membuat harga diri kita semakin lebih bernilai.

Manfaat Berpikir Positif Dalam Karir

Siapa yang tidak ingin mendapatkan karir yang cemerlang? Bukankah semua orang sebenarnya ingin sekali mendapatkan karir cemerlang? Betul sekali. Hanya saja bagaimana sikap kita untuk menjembatani karir tersebut dengan cara yang memang tidaklah mudah.

Diperlukan pengetahuan, pengalaman, bekerja keras dan kerja cerdas, mengembangkan kreativitas/imajinasi menjadi prestasi, menjaga tingkah laku sesama rekan kerja dan semua itu jika kamu sadar terdapat dari dalam sikap positif kita yang harus selalu diasah (dilatih).

Selain itu, fokus dengan niat dan tujuanmu apa yang ingin kamu gapai. Jika memang ada rekan kerja kita yang lebih dahulu misalkan naik jabatan, tetapi sebenarnya kamu bekerja lebih baik. Tenang, tidak usah marah.

Cukup lihat sisi positif apa yang ia punya. Cobalah untuk ikhlas, motivasi diri & berpikir positif dan berusaha lebih sungguh-sungguh, karena usaha tidak akan pernah mengkhianati keberhasilan. Ketika sudah berhasil, rasakanlah manfaat dengan sebaik mungkin.

Manfaat Berpikir Positif Dalam Rumah Tangga

Saat berumah tangga bukanlah pencapaian tetapi keputusan. Saat mengambil keputusan pun harus dengan cara yang matang. Karena pasang surut perjalanan selalu hadir membawa cerita suka maupun duka. Ketika ingin menjadikan keluarga yang harmonis dalam berumah tangga, langkah awal  dasar yang dimulai adalah cara berpikir positif kedepan dengan penuh niat yang baik.

Jika memang ada permasalahan yang membuat hati tak tenang, cobalah untuk berdiskusi dengan pasangan dan mencari jalan keluar, dan selalu jaga komunikasi yang positif. Jadikanlah pikiran positif menjadi rasa akan saling percaya dan memahami.

Manfaat Berpikir Positif Dalam Finansial

Dan satu lagi, maksud berpikir positif dalam finansial adalah agar kita lebih berhemat mengeluarkan finansial sesuai kebutuhan, juga melatih diri untuk tertib dan teratur karena bukan hanya kebutuhan pokok saja tapi gunakan finansial mu dengan me-refresh diri dan pikiranmu agar mengurangi stress. Dan tak lupa sebagian finansial kita gunakan untuk sedekah, karena bersedekah tidak akan membuatmu jatuh miskin .

Menekankan hal-hal positif akan menciptakan pikiran yang baik dan berkembangnya imajinasi. Faktanya, manfaat terbesar yang diberikan oleh pikiran positif adalah peningkatan kemampuan untuk membangun keterampilan dan mengembangkan sumber daya untuk digunakan di kemudian hari.

Kesimpulan

Dari beberapa uraian tentang berfikir positif  terkait dengan manajemen hati sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa berpikir positif akan bermanfaat dalam manajemen hati.

Berfikir positif dalam kehidupan Islam dengan senantiasa berprasangka baik akan mewujudkan ketenangan hati, kebahagiaan, ketentraman dan senantiasa ikhlas dalam melakukan sesuatu serta tidak ada beban yang membuat kehidupan menjadi tidak nyaman.

Kebahagiaan juga akan dirasakan ketika berfikir positif dengan senantiasa berprasangka baik, karena  

Dengan berpikir positif berarti kita mampu untuk menjauhi sikap pengaruh prasangka buruk yang tentu saja negatif (su’uzon) yang akan membebani pikiran dan menimbulkan kegalauan hidup.

Dengan berbaik sangka dalam kehidupan akan menjadi sehat, tidak stress bahkan tidak akan mengalami depresi karena hati bisa dikelola dengan ketenangan dan kebahagian.

Berfikir positif juga mampu menciptakan harmoni kehidupan yang lebih, sehingga terbangun rasa kebersamaan, saling menghormati dan percaya diri yang kuat serta tercipta keteduhan dalam ukhuwah.

Husnuzon senantiasa mengedepankan rasa syukur, tidak sombong, saling menghargai sesama. Berpikir positif akan menjadikan pribadi yang lebih optimis dan ikhlas dalam menjalani kehidupan ini dengan berbagai tantangan dan permasalahan.

Semoga sikap berpikir positif selalu ada pada diri yang mampu kita gunakan sebagai salah satu cara dalam manajemen hati. 07032022. [jbm]

Pos terkait