Memory ‘Decay’

Foto Ilustrasi

Oleh: Mahani Ishak

DEMENSIA dan penyakit Alzheimer mungkin jarang mendapat perhatian karena hanya diderita oleh kelompok tertentu.

Bacaan Lainnya

Menurut statistik, diperkirakan sekitar 60 hingga 70 persen pasien demensia disebabkan oleh penyakit Alzheimer.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa jumlah total penderita demensia di dunia pada tahun 2030 diperkirakan mencapai 82 juta orang.

Setiap tahun, 21 September dikenang sebagai Hari Alzheimer Sedunia jika kepentingannya diperhatikan.

Waktunya telah tiba bagi kita untuk mengidentifikasi dan mempertimbangkan individu-individu di sekitar kita yang memiliki atau memiliki anggota keluarga yang menderita Demensia, termasuk kepikunan di antara gejalanya.

Konsultan Geriatri Rumah Sakit Kanselir Tuanku Muhriz, Dr Hazlina Mahadzir, mengatakan Demensia merupakan penyakit kronis dan kondisinya semakin parah.

Kemerosotan tingkat berpikir dan kognitif (kemampuan mengolah pikiran) membuat seseorang tidak dapat berfungsi dengan baik dan aman.

“Demensia juga merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan ketergantungan lansia di dunia saat ini.

Dr Hazlina mengatakan, individu yang mencapai usia tua berisiko lebih tinggi terkena Alzheimer.

Jenis Demensia lainnya disebabkan oleh demensia vaskuler, tubuh yang kurang sehat, penyakit Parkinson, trauma pada kepala, faktor frontotemporal dan alkohol.

Alzheimer akibat penumpukan protein tidak sehat di dalam dan sekitar sel otak mengakibatkan otak tidak dapat berfungsi dan mengakibatkan beberapa sel mati.

Hanya satu dari empat orang yang didiagnosis dengan penyakit Alzheimer sementara sisanya tidak diperiksa atau diberi perawatan yang tepat.

Ia mengatakan, kenyataan akan menambah beban dan berdampak besar pada kesehatan, ekonomi dan sistem sosial.

Foto Ilustrasi, Individu mencapai usia tua resiko terkena Alzheimer semakin tinggi

Pada stadium awal penyakit, pasien mungkin masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari sendiri atau sendiri.

Komunikasi merupakan gejala awal yang sering dilaporkan yaitu terulangnya suatu cerita atau kalimat dalam suatu percakapan, melupakan hal baru, harus mencari kata yang tepat atau merasa sulit memahami percakapan yang kompleks.

Dia mengatakan emosi negatif atau perubahan perilaku adalah salah satu gejala yang bisa dideteksi oleh anggota keluarga juga.

“Misalnya mereka mudah cemas, depresi atau menjadi kurang termotivasi. Kemerosotan dalam hal aktivitas yang kompleks seperti mengatur uang, mengemudi di jalan yang jauh atau memasak akan menjadi tanda awal yang sering disebutkan di klinik ingatan.

“Jika Anda mencurigai seseorang diketahui mengidap Demensia, segera konsultasikan dengan Geriatri, Ahli Saraf atau Psikiater agar penanganan yang tepat dapat diberikan.

“Tes memori, tes darah dan scan otak bisa dilakukan,” Ujarnya.

Penyakit ini mempengaruhi cara berpikir seseorang pada tingkat yang berbeda.

Bukan karena kita berurusan dengan penderita Demensia, kita tidak mau berbicara dan berteman sama sekali, malah tidak berpihak pada mereka.

“Dengarkan dengan rajin saat mereka mengutarakan pendapat, keinginan dan kebutuhannya,” Ujarnya.

Pasien harus diberi kesempatan dan ruang bagi mereka untuk menanggapi percakapan.

“Misalnya, tanyakan hanya satu pertanyaan dalam satu waktu. Ajukan pertanyaan tertutup seperti “apakah Anda ingin minum kopi atau teh?’.

“Hindari mengkritik atau mengoreksi pendapat pasien Demensia,” Ujarnya.

Selain itu, anjurkan untuk berolahraga, sedapat mungkin merawat penyakit sesuai aktivitas dan melakukan pemantauan serta cegah mereka dari kesendirian.

INFO

Apa itu Demensia?

* Demensia bukan bagian dari penyakit lama yang umum.

* Penyakit yang mempengaruhi otak, menyebabkan hilangnya ingatan secara bertahap, penurunan kemampuan intelektual dan perubahan kepribadian.

Bagaimana merawat pasien Demensia

Merawat penderita Demensia bisa menjadi sebuah pengalaman menantang.

* Perlu mengetahui perkembangan penyakit ini agar Anda lebih siap dalam mengelola gejalanya pasien.

* Dapatkan bantuan layanan dukungan yang disediakan untuk mengurangi tingkat stres Anda dan meningkatkan keterampilan koping Anda. [Sumber BH]

Pos terkait