Menemukan Benang Merah, Kreativitas dan Pertumbuhan Ekonomi di Musim Pandemi

Foto Dokumentasi

Oleh: Cut Siti Maisyarah, S.Pd.I

Mahasiswi Pascasarjana Prodi Hukum Ekonomi Syariah IAIN Langsa

Bacaan Lainnya

Pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda kapan akan segera berakhir. Setiap harinya semakin banyak kasus baru yang muncul, seperti halnya di provinsi Aceh yang kita cintai ini kasus perharinya terus bertambah seiring waktu hingga menjadikan Aceh masuk dalam urutan ke 20 provinsi terjangkiti Covid-19.

Hingga 8 September 2020 kasus terjangkit Corona di Aceh sudah mencapai 2.053 orang dengan kesembuhan 700 orang dan yang meninggal 83 orang. Pandemi ini dilihat dari siklus penyebarannya tidak mudah untuk dihilangkan karena proses penularannya terjadi dengan begitu cepat.

Situasi seperti ini tentulah menjadi sebuah masalah yang berlarut-larut bagi setiap orang. Apalagi di lihat dari sektor ekonomi, Pertumbuhan ekonomi dimasyarakat semakin melemah. Setiap lini masyarakat merasakan dampak dari pertumbuhan ekonomi yang melemah baik itu bagi pengusaha, pegawai pemerintahan, pekerja buruh dan lainnya.

Bagi pengusaha juga tidak tanggung-tanggung, yang sudah merintis usahanya selama bertahun-tahun juga ikut gulung tikar, apalagi orang-orang yang memiliki usaha mikro tentu bukan hanya gulung tikar tapi sudah tidak mampu berdiri lagi di atas kakinya sendiri. Pemerintah juga ikut andil untuk membantu perekonomian masyarakatnya dengan cara membagi-bagikan sembako, bantuan tunai, serta peruntukkan kartu prakerja bagi masyarakat yang terdampak pandemi. Sebenarnya seberapa efektifkah usaha pemerintah tersebut untuk menumbuhkan ekonomi masyarakatnya?

Dilihat dari segi keefektifan penting untuk dilakukan pengkajian memdalam, karena pandemi ini tidak ada yang tahu kapan akan berakhir. Sedangkan manusia harus terus hidup melangsungkan kehidupannya di dunia ini. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah usaha kreatif yang mesti dilakukan untuk menemukan benang berah agar mampu bertahan di saat pandemi ini.

Dibutuhkan kreativitas kita untuk membuat perekonomian semakin baik, khususnya dalam kehidupan rumah tangga sendiri. Segala aspek usaha sekarang sudah merambah kepada dunia online/digital, Karena pada saat pandemi hanya aktivitas ekonomi digital yang dapat bertahan, seperti itulah ungkapan menteri keuangan Sri Mulyani.

Keadaan ini tidak dapat dipungkiri, karena pemilik aplikasi Zoom bertambah kekayaannya sampai triliunan hanya dalam beberapa bulan ketika pandemi mulai merebak di Wuhan Cina. Begitu juga dengan beberapa masyarakat yang sudah mengalihkan usaha konvensionalnya menjadi digital mampu bertahan di tengah keadaan seperti ini bahkan bisa kembali jaya.

Kaitan ini senada dengan tesis yang sedang penulis garap yaitu tentang  jual beli online yang digandrungi oleh banyak orang, karena terdapat begitu banyak kelebihannya seperti bisa mengurangi biaya pekerja, proses lebih cepat dan tepat serta sasaran yang dituju dapat dipilih sesuai dengan barang dagangan yang kita jual. [Janu]

Pos terkait