Barometernews.id | Vienna, – Anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama dengan produsen besar lainnya, kemarin setuju untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak hingga Juli.
OPEC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa organisasi beranggotakan 13 negara itu, bersama dengan sekutu-sekutunya, terutama Rusia, telah memutuskan untuk memperpanjang satu bulan lagi pengurangan dalam produksi minyak yang disepakati pada bulan April lalu untuk memulihkan harganya.
Harga minyak anjlok karena permintaan menurun karena negara-negara di seluruh dunia menerapkan perintah jam malam yang ketat untuk mengekang penyebaran epidemi COVID-19.
“Semua negara yang berpartisipasi telah setuju dengan opsi untuk memperpanjang fase pertama koordinasi produksi pada Mei dan Juni untuk satu bulan lagi,” Kata pernyataan itu.
Menurut ketentuan perjanjian April lalu, OPEC dan OPEC + berjanji untuk mengurangi produksi minyak sebesar 9,7 juta barel per hari dari 1 Mei hingga akhir Juni.
Pengurangan kemudian akan bertahap dari Juli, menjadi 7,7 juta barel per hari hingga Desember.
Menteri Perminyakan Aljazair Mohamed Arkab, yang memegang jabatan presiden OPEC saat ini, mengatakan kepada AFP bahwa pengurangan yang disetujui untuk Juli adalah 9,6 juta barel per hari.
Namun, dia mengatakan Menteri Minyak dari negara-negara produsen utama akan mengadakan pertemuan bulanan untuk mengevaluasi perjanjian tersebut. [AFP]