Oleh : Muhammad Piah, Pemerhati Sosial
Pandemi Covid-19 di Indonesia masih sangat mengkhawatirkan. Dan jumlah pasien yang terjangkit virus corona, terus bertambah dalam dua bulan terakhir. Tapi untuk daerah Provinsi Aceh, secara kasat mata tak ada kasus hingga saat ini.
Entah masyarakat Aceh yang berkarakter disiplin, atau dengan cara yang sakral dalam meminimalisir kasus corona di Aceh.
Peran ulama, tokoh tokoh masyarakat, dan petuah petuah tokoh adat yang dapat diteladani benar-benar didengar warganya.
Ketika pusat melarang shalat Jum’at, mesjid harus kosong, justru hanya di Aceh mesjid penuh. Apalagi bulan Suci Ramadhan mesjid dan Meunasah penuh. Pasar pasar kala sore padat dengan orang orang jual beli kebutuhan berbuka bahkan hari hari pekan jelang lebaranpun padat. Hingga shalat Ied semua mesjid di Aceh juga penuh sesak.
Oleh karena itu tantangan terbesar yang harus kita hadapi adalah bagaimana mempertahankan keberhasilan dalam hal menghentikan langkah penyebaran virus Corona.
Keberhasilan itu terlihat dengan melandainya kurva Covid-19. Walaupun hingga saat ini masih ada potensi keluar-masuknya warga dari dan ke Aceh.
Lebaran walau arus mudik telah dilarang oleh Pemerintah, kewaspadaan patut kita jaga bersama.
Aceh patut berbangga walau tak semeriah tahun tahun lalu malam takbirannya. Dikarenakan banyak perantau yang tak dapat mudik.
Pemerintah telah melakukan berbagai Pencegahan COVID-19. Dan masyarakat pun bisa bertahan akan kehidupan masing masing, apalagi adanya BLT. Insha Allah.