Barometernews.id | Aceh Utara, – Maraknya berita pencabulan terhadap dua orang santri dari salah satu dayah di Aceh Utara yang beredar secara online lewat media facebok, whatsapp dan lain-lain membuat salah seorang guru di Dayah JN (sebagaimana disebut salah satu media) menyampaikan klarifikasinya kepada Barometernews.id, Senin (20/01).
Menurut Ustadz NN guru dayah yang tidak ingin disebut namanya, MZF yang disebut – sebut sebagai guru Dayah JN dan telah melakukan pelecehan terhadap dua orang santri, adalah alumni santri di dayah tersebut yang telah lulus sejak Tahun 2013.
“Setelah lulus, MZF didampingi orang tuanya dan meminta tetap tinggal di dayah serta ikut membantu berbagai kegiatan dayah seperti pada bidang maintenance dayah sambil berkuliah pada salah satu Universitas disekitar dayah,” Ungkap Ustadz NN.
“MZF menjadi santri sejak dari tingkat Madrasah Aliyah dan merupakan santri pindahan dari dayah lain di kawasan Lhokseumawe, lalu dia diizinkan tinggal di dayah JN dan membantu kegiatan dayah, namun bukan guru sebagaimana disebut dalam berita media online,” Sambung Ustadz NN.
“Saat tindakan pelecehan yang dilakukan MZF terhadap dua orang santri diadukan ke Polres Lhokseumawe oleh korban yang tanpa sepengetahuan guru dayah pada hari Kamis Tanggal 16 Januari 2020, MZF langsung mengakui perbuatannya dan dengan diantar guru dayah JN, MZF menyerahkan diri ke Polres Lhokseumawe pada sore harinya,” Jelas Ustadz NN.
Demikian klarifikasi yang disampaikan kepada Barometernews.id oleh Ustadz NN guru dayah JN Dewantara dan semoga dapat menjadi acuan bagi media online dalam memberitakan permasalahan pelecehan santri di dayah JN, demi nama baik dayah, harapnya. [Red/Mrz]