Barometernews.id | Aceh Tamiang, – Pemkab Aceh Tamiang melalui RSUD Aceh Tamiang terpaksa mengalihkan sementara pelayanan IGD ke tenda darurat, menyusul belasan tenaga medis dinyatakan positif Covid-19.
“Ini sebagai langkah sterilisasi ruangan, sekaligus untuk menjamin pasien tidak tertular Covid-19,” Kata Direktur RSUD Aceh Tamiang, T. Dedy Syah.
Dedy menambahkan, awalnya ada rencana IGD ditutup sementara dan seluruh pelayanan di ruang gawat darurat itu dialihkan ke Langsa.
Namun rencana ini dibatalkan, setelah Bupati Aceh Tamiang Mursil tetap ingin IGD diaktifkan, maka diputuskan dibuka dengan menggunakan tenda darurat, lanjut Dedy.
Tenda darurat milik BPBD Aceh Tamiang ini, didirikan di depan Poliklinik RSUD Aceh Tamiang yang berjarak sekira 100 meter dari Ruang IGD.
Pintu Ruang IGD sendiri langsung ditutup dan bagian depannya diletakkan dua ranjang pasien sebagai tanda ruangan tersebut tidak diaktifkan.
Sumber lain mengatakan, pengalihan pelayanan IGD ini ke tenda darurat disebabkan status 16 tenaga medis positif Covid-19 berdasarkan hasil swab yang dikeluarkan Balitbangkes pada 29 Juli 2020.
Disebutkan, salah satu yang dinyatakan positif Covid-19 itu merupakan dokter spesialis. [DS]