Pemkab Aceh Timur Kekurangan Obat dan Dana Insentif Jasa Medis

Foto Dokumentasi

Barometernews.id | Jakarta, – Aceh Timur, Pemkab Aceh Timur dinilai berhasil menekan kasus penularan Covid-19 mendapatkan apresiasi dari Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Bupati Aceh Timur Hasballah M Thaib atau yang akrab disapa Rokcy, menjelaskan cara mereka menangani covid adalah dengan menjadikan tenaga medis di puskesmas sebagai garda terdepan pencegahan penularan, sehingga tidak semua pasien harus dirawat di rumah sakit umum daerah.

Bacaan Lainnya

“Saya pikir pola ini bisa diterapkan di daerah lain, di mana puskesmas harus aktif mengedukasi masyarakat, Puskesmas bisa jadi garda terdepan, ujung tombak. Sehingga tidak semua harus dirawat di rumah sakit umum,” Kata Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Sementara, Direktur RSU Zubir Mahmud, Edi Gunawan mengatakan, pihaknya saat ini sangat memerlukan bantuan provinsi khususnya untuk pembelian obat-obatan, bukan sebatas bantuan pembangunan infrastruktur.

Hal itu didasari, dari pendapatan rumah sakit selama pandemi yang menurun drastis, sementara, mereka tetap harus memberikan biaya jasa kepada petugas medis.

“Pasien umum menurun hampir 50 persen. Kita nggak tahu pandemi ini kapan berakhir. Kalau bisa khusus untuk pengadaan obat-obatan kita juga perlu bantuan dari Otsus,” Kata Edi.

Plt Gubernur Aceh pun menyadari kesulitan tersebut, apalagi dengan kebijakan daerah, dimana jasa medis tidak boleh dilakukan pemotongan, karena sulitnya mencari volunteer (relawan) medis di tengah situasi pandemi.

Ketika pasien umum yang berobat ke rumah sakit menurun, secara otomatis pendapatan juga menurun, sementara operasional rumah sakit di tengah pandemi naik yang membuat RSUD Zubir Mahmud membutuhkan support  (dukungan) provinsi.

Menjawab hal itu, Nova Iriansyah menegaskan dirinya akan segera membahas persoalan tersebut, karena seingat saya ruang anggaran untuk Covid masih ada dan kita akan upayakan itu,” Kata Nova.

Sementara terkait pembayaran insentif bagi tenaga medis, Nova mengakui dirinya telah menjumpai langsung Presiden Joko Widodo dan dalam pertemuan itu disebutkan, bahwa skema pemberian insentif bagi tenaga kesehatan adalah tugas negara.

“Tenaga medis dapat perhatian langsung presiden, namun demikian, dirinya tetap melihat di mana sisa yang bisa disinergikan antara anggaran pusat dan daerah,” Lanjut Nova.

Ia menegaskan, sepanjang anggaran Covid-19 masih tersedia dan peraturan perundang-undangan mengizinkan, ia siap memplot anggaran untuk pembayaran insentif bagus tenaga kesehatan.

“Sepanjang tidak melanggar hukum akan kita laksanakan, dan ia memastikan segala kebijakan terkait anggaran Covid akan selalu dikoordinasikan dengan BPKP, Kejati, BPK dan Polda Aceh,” Imbuh Nova. [DS]

Pos terkait