Barometernews.id | Aceh Timur, – Pemkab Aceh Timur memastikan lahan petani yang mendapat bantuan dana peremajaan kelapa sawit (PSR) atau replanting di Aceh Timur, sudah memasuki tahap penanaman. Hal itu disampaikan, Kepala Dinas Perkebunan dan Perternakan Aceh Timur, Lukman SP, MM.
Lukman mengatakan, tahapan pekerjaan sudah dilakukan replanting berupa penumbangan tanaman tua dan penyusunan batang yang ditumbang, dan dilakukan pembersihan.
Juga telah dilakukan pemancangan dan pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam berkisar 8×9 meter, dan 9×9 meter tergantung topografi kontur lahan.
“Saat ini bibit dalam proses pengangkutan ke lapangan, dan sebagian lahan sudah mulai ditanam,” Ungkap Lukman.
Dinas Perkebunan dan Perternakan Aceh Timur, kata Lukman, mengharapkan akhir tahun 2020 semua lahan sudah selesai ditanam seratus persen.
Untuk diketahui, jelas Lukman, berdasarkan usulan tahun 2019, tahun 2020 ini Aceh Timur, mendapatkan dana peremajaan sawit dari Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit Rakyat (BPDKS) Pusat, seluas 557 hektar yang dikelola oleh tiga lembaga yakni dua badan hukum koperasi, dan satu lagi Gabungan kelompok tani.
Koperasi Kakao Aceh Berkat, mengelola lahan seluas 379 hektare, Koperasi Serba Usaha Maju Baru seluas 125 hektare, kedua koperasi ini lokasi peremajaan sawitnya di Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak. Satu lagi badan hukum, Gapoktan Usaha Sejahtera di Desa Paya Pasi, Kecamatan Julok, seluas 53 hektar.
Dalam program ini, jelas Lukman, petani dibantu biaya penebangan (replanting), bibit bersertifikasi, biaya penanaman dan pemupukan dengan total jumlah Rp 25 juta per hektar.
Dalam program ini, Dinas Perkebunan dan Perternakan Aceh Timur, hanya sebagai mediator dalam rangka mengeluarkan rekomendasi teknis dan pengawasan supaya dana tersebut dapat terserap tepat sasaran.
Sedangkan terkait pengelolaan dana berdasarkan surat perjanjian kerjasama tiga pihak yaitu pihak koperasi, bank, dan Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDKS) Pusat.
“Harapan kita kepada pihak koperasi dapat memanfaatkan dana tersebut semaksimal mungkin sampai berdirinya sebuah kebun rakyat yang bersertifikasi,” Ungkap Lukman. [DS]