Oleh: DR. Basuki Ranto
Dosen Pascasarjana STIE Mulia Pratama
Mengkreasi Arah Tujuan Organisasi (Creating Purpose Driven Organization) adalah merupakan komponen ke enam (6) dalam Human Resource (HR) Trends 2023 yang perlu dipersiapkan dengan baik dan benar.
Penetapan tujuan organisasi menjadi penting untuk mengetahui apa yang akan dituju dalam operasionalnya dan sekaligus dapat digunakan sebagai arah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut dengan prinsip effektif dalam arti proses pemanfaatan faktor-faktor yang digunakan, effisien dalam arti pengeluaran biayanya mampu dikendalikan dengan baik sehingga menjadi ekonomis dalam arti hasilnya optimal.
Apalagi ditengah situasi pandemi banyak organisasi bisnis yang terdampak sehingga diperlukan reorientasi tujuan, arah sekaligus diperlukan reorientasi bisnis inti dalam rangka menyikapi kondisi sehingga organisasi dan bisnis tetap berlangsung dan mampu tumbuh dan solid dalam melaksanakan fungsi dan tugas pokoknya, serta mampu bersaing menghadapi era bisnis yang berbasis digital ini.
Penetapan Tujuan dan Arah Organisasi
Tujuan organisasi secara umum adalah untuk mencapai atau merealisasikan keinginan atau cita-cita bersama dari tiap anggota organisasi untuk mendapatkan keuntungan dan keberhasilan dari tujuan organisasi serta untuk mengatasi terbatasnya kemandirian dan kemampuan pribadi untuk mencapai tujuan Bersama.
Dilansir dari accurate.id, penetapan tujuan adalah proses memutuskan apa yang ingin Anda capai. Biasanya melibatkan pengembangan rencana tindakan, dengan tujuan yang lebih kecil dipecah menjadi langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti, untuk memandu pencapaian tujuan organisasi.
Dengan menetapkan tujuan, Organisasi memiliki arah untuk apa yang ingin dicapai. Demikian halnya dengan mengartikulasikan tujuan dengan jelas untuk mencapai tujuan tersebut, akan dapat ditahui kapan Tujuan tersebut berhasil dicapai .
Dengan menetapkan tujuan, organisasi dapat menentukan prioritas agar selaras dengan tujuan yang diinginkan. Hal ini memungkinkan organisasi untuk mengevaluasi semua aktivitas dan apakah aktivitas tersebut membawa pencapaian lebih dekat ke tujuan tersebut. Ini penting untuk membantu Organisasi menghabiskan waktu secara efektif.
Mengetahui apa yang ingin dicapai membuat pengambilan keputusan lebih mudah. Setiap kali dihadapkan pada suatu keputusan, dapat mengevaluasi opsi mana yang akan menempatkan pada posisi terbaik untuk mencapai tujuan.
Tujuan memberi gambaran sesuatu untuk dicita-citakan. Bahkan tujuan jangka pendek dapat membuat Organisasi tetap termotivasi saat Anda bekerja menuju tujuan jangka panjang Perusahaan.
Menetapkan pencapaian tujuan dapat membantu membangun kepercayaan diri dan membuat terus maju. Semakin banyak yang dicapai—baik dalam tujuan jangka pendek maupun jangka panjang Anda—semakin banyak kepuasan pribadi maupun kelompok yang akan dirasakan.
Langkah-langkah menetapkan tujuan:
(1) Tujuan harus SMART (specific, measurable, attainable, relevant dan time-bound ):
Yang dimaksud adalah: spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu. Tujuan yang spesifik adalah dengan langkah-langkah memberi arah yang tepat. Sasaran juga harus mencakup tanggal dan jumlah yang tepat sehingga dapat diketahui apakah dan kapan berhasil.
Tujuan harus dapat dicapai untuk menjaga kepercayaan diri tetap tinggi. Namun, itu juga harus cukup tinggi untuk tetap menantang. Dengan menetapkan tujuan yang menantang tetapi realistis, Organisasai akan mencapai kepuasan pribadi terbesar sambil menunjukkan kepada orang lain tentang apa yang mampu dilakukan.
Selain itu, tujuan harus terikat waktu. Ini akan memberi tenggat waktu tertentu di mana tujuan harus dicapai.
(2) Narasi tujuan:
Secara fisik menuliskan tujuan membuatnya nyata dan fakta. Saat menulis, sebaiknya untuk narasi tujuan gunakan kata-kata “akan” yang makna aktif bukan kalimat “ingin” kata karena keinginan bisa terwujud bisa masih dalam angan. Perubahan kecil dalam kata-kata ini memiliki kekuatan lebih dan memberi kepercayaan diri bahwa organisasi dapat mencapai tujuan.
Selain itu pastikan bahwa tujuan membingkai pernyataan dengan cara yang positif. Misalnya, alih-alih mengatakan bahwa perusahaan akan mengurangi pergantian karyawan. Berikan pujian kepada karyawan bahwa mereka merupakan karyawan terbaik yang akan mengkontribusi tercapainya tujuan.
(3) Buat rencana tindak (action plan):
Buat rencana spesifik tentang bagaimana cara yang akan mencapai tujuan, tuliskan setiap langkah di sepanjang tahapan kegiatan. Proses menuliskan langkah-langkah dan kemudian mencoret setiap langkah saat mencapainya dapat memuaskan secara pribadi dan membuat semua tetap termotivasi, mengingatkan bahwa organisasi semakin dekat untuk mencapai tujuan .
(4) Susun skala prioritas:
Pada saat tertentu, mungkin memiliki beberapa tujuan dalam berbagai tahap penyelesaian. Untuk alasan ini, memutuskan mana yang lebih penting—atau mungkin hanya lebih peka terhadap waktu—sangatlah penting.
Dengan belajar memprioritaskan tujuan akan dapat memilih tugas mana yang paling penting bagi perusahaan dan bertindak sesuai dengan itu, yang kemudian prioritas berikutnya sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.
(5) Lakukan langkah evaluasi:
Memeriksa dan mengevaluasi kemajuan yang dilakukan menuju setiap tujuan adalah langkah penting untuk tetap termotivasi bagi semua yang terlibat dalam pelaksanaan. Jika semua menyadari bahwa semakin dekat dengan tujuan sehingga dapat menginspirasi semua untuk bekerja lebih keras.
Jika semua menyadari bahwa capaian tidak sedekat yang dirasakan seharusnya, mungkin ingin mengevaluasi kembali dan membuat perubahan dalam rencana tindakan .
Kesimpulan
Dari berbagai uraian sebagaimana disampaikan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa penetapan tujuan dan arah organisasi menjadi penting. Oleh karena itu diperlukan cara dalam menetapkan tujuan yang efektif dalam suatu bisnis dan untuk organisasi. Tujuan dalam bisnis bisa berupa meningkatkan keuntungan, meminimalisir pengeluaran bisnis, dan masih banyak lagi.
Saat menetapkan tujuan, penting juga untuk memperhatikan data yang terkait dengan bisnis Perusahaan, misalnya data keuangan. Tanpa data keuangan yang jelas, perusahaan tidak bisa menetapkan tujuan yang baik. Perlu diingat bahwa perusahaan tidak bisa mengukur apa yang tidak bisa dinilai. (04012023b@s)
Referensi:
https//accurate.id