Pengunjuk Rasa Lempar Bom Molotov, Protes Kematian George Floyd

Foto Dok. AFP

Barometernews.id | Athena, – Pengunjuk rasa di Yunani melemparkan bahan peledak yang diyakini sebagai bom molotov terhadap polisi dan polisi membalas dengan menembakkan gas air mata di Athena kemarin, dalam sebuah demonstrasi menentang rasisme dan kekerasan polisi yang mengguncang seluruh Amerika Serikat.

Kematian George Floyd, seorang pria Afrika-Amerika yang tidak bersenjata, tidak hanya memicu protes di AS, tetapi menyebabkan demonstrasi solidaritas di seluruh dunia termasuk Stockholm dan Helsinki.

Bacaan Lainnya

Di Athena, sekitar 3.000 orang bergabung dalam protes yang membawa spanduk yang mengecam ‘rasisme’, ‘pembunuhan Amerika’ dan ‘imperialisme’.

Sekelompok demonstran muda terlihat melemparkan bom Molotov ke polisi dalam kerusuhan di dekat Kedutaan Besar AS di ibukota Yunani, Kata seorang fotografer AFP.

Polisi kemudian menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.

Beberapa kelompok pemrotes juga membakar tempat sampah.

Sementara itu, dalam kerusuhan lain kemarin, sekitar 3.000 orang berbaris di ibukota Finlandia Helsinki, meneriakkan ‘Black Lives Matter’ dan memegang spanduk bertuliskan ‘Aku tidak bisa bernapas’.

“Tidak hanya di Finlandia, di mana-mana rasisme, misalnya di bar, klub malam, pusat perbelanjaan,” pengunjuk rasa Omar, yang berasal dari Gambia dan telah tinggal di Finlandia selama 16 tahun, mengatakan kepada AFP.

Ribuan pengunjuk rasa juga berkumpul di Stockholm, sebagian besar mengenakan topeng setengah wajah, tetapi polisi secara bertahap membubarkan demonstrans, karena larangan menahan lebih dari 50 orang di Swedia di masa pandemi Covid-19.

Petugas polisi kulit putih Minneapolis yang menekan lutut di leher Floyd sebelum pria itu meninggal pada 25 Mei, akan didakwa dengan pembunuhan tingkat dua, dokumen pengadilan mengungkapkan kemarin, mengatakan ketiga temannya juga akan didakwa dengan tuduhan yang sama. [AFP]

Pos terkait