Oleh: DR. Basuki Ranto
Dosen Pascasarjana STIE Mulia Pratama
Pandemi Covid 19 yang berlangsung cukup lama berdampak terhadap ambruknya aktifitas perusahaan, namun saat ini sudah mulai bergerak kembali sehingga perusahaan perlu membuat kebijakan untuk melakukan pekerjaan secara remote atau jarak jauh dari rumah (WFH).
Permasalahan baru yang harus dipersiapkan bagi perusahaan terutama karyawan adalah bagaimana agar bisa menyiapkan kemampuan untuk memulai kegiatan bisnis dengan berangkat dari kondisi selama pandemi Covid 19. Oleh karena itu, perusahaan mencoba berbagai kegiatan untuk meningkatkan kemampuan karyawan.
Sebuah program pembelajaran dan pengembangan atau yang dikenal dengan istilah Learning & Development (L&D) yang menjadi trend untuk diterapkan dan digunakan secara berkelanjutan.
Dalam dua tahun terakhir ini, kita kembali sering mendengar kata Learning dan Development, Upskilling, Reskilling dan Training.
Dalam HR Trends 2023 salah satu hal yang menjadi komponen yang harus dipersiapkan adalah hal terkait kepada penguatan L&D dan hal tersebut berkait dengan “Reshaping Learning and Development in The Workplace” yang tidak lain adalah bagaimana menyiapkan HR yang memiliki pengetahuan yang mengembangkan kemampuan dalam merespon perkembangan teknologi di tempat kerja.
Memahami Learning dan Development
Learning and Development (L&D) adalah fungsi dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk memberdayakan pertumbuhan karyawan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan mereka untuk mendorong kinerja bisnis yang lebih baik.
Dilansir dari jobstreed.com menyebutkan Learning and Development (L&D) adalah bagian dari program pengembangan SDM di sebuah organisasi. Beberapa sumber bahkan mengatakan Learning and Development sebagai salah satu inti dari pekerjaan divisi HR.
Lebih lanjut L&D dapat diartikan sebagai proses sistematik untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan kompetensi karyawan, agar lebih menghasilkan kinerja lebih baik. L&D tidak terbatas pada proses belajar saja, melainkan harus didukung juga dengan proses pengembangan.
Hal tersebut mengandung maksud bahwa setelah karyawan mempelajari keterampilan atau pengetahuan baru, harus ada upaya juga untuk mengembangkannya.
L&D berproses berkelanjutan bukan kebutuhan sesaat, namun merupakan kebutuhan yang kontinyus dan saling berkait dengan pengembangan.
Menariknya, dalam praktik L&D ini tidak hanya terbatas pada melatih keterampilan kerja saja, melainkan aspek soft skills yang akan menunjang pertumbuhan karyawan.
Di dalam organisasi besar, L&D dimasukkan ke dalam subdivisi sendiri. Divisi tersebut akan fokus pada aktivitas mengisi learning dan skill gaps, mengevaluasi karyawan, dan menciptakan solusi pembelajaran yang membantu karyawan meraih keberhasilan di pekerjaannya.
Kemajuan teknologi dan pandemi Covid 19 akan mengubah model bisnis konvensional menjadi digital e-commerce dan perubahan ini terjadi setiap hari dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Agar dapat berkembang di era revolusi 5.0 perusahaan perlu beradaptasi dengan cepat dan penting untuk membangun budaya kerja dan tempat kerja (culture & workplace) dengan Learning dan Development yang harus mampu mendevelopt individual dan korporasi untuk menghadapi perkembangan teknogi dan persaingan.
Ini Sembilan Alasan Pentingnya Budaya Kerja
Dalam rangka menghadapi persaingan di era revolusi 4.0 perusahaan perlu agresif, supportif, proaktif dalam mempelajari keterampilan baru, beradaptasi dengan aplikasi baru, mengoperasikan mesin-mesin baru dengan teknologi tinggi, menciptakan produk dan layanan yang inovatif, dan akhirnya mengadopsi teknologi baru. Dengan demikian perusahaan harus memiliki learning center untuk membangun knowledge yang mampu menggerakkan perkembangan dan inovasi disertai budaya kerja modern dengan mengembangkan prinsip yang harus memiliki “Tidak hari tanpa Learning dan Development dan selalu berinovasi yang tiada henti”.
Terdapat beberapa hal yang terkait dengan perlunya L&D untuk merespon HR Trends 2023 untuk unsur reshaping workplace learning diantaranya adalah:
1. Pola Kerja akibat pandemi Covid 19 memunculkan pola kerja hybrid working, remote working dan bahkan work from anywhere dan hal ini akan berlanjut kepada era menuju new normal dengan perlu dukungan tehnologi dan knowledge yang menghasilkan inovasi nilai baru (new create value). Sehingga dengan demikian diperlukan pembelajaran untuk menangkap teknologi dan pengembangan dengan generasi tehnologi berikutnya, sehingga L&D menjadi sebuah sentral untuk menyiapkan tenaga yang memiliki kompetensi dan kapabilitas yang memadai seiring dengan perkembangan teknologi.
2. Untuk meningkatkan Keunggulan dalam menghadapi persaingan diperlukan keunggulan komparatif dan kompetitif. Meningkatkan kualitas kerja karyawan menjadi yang terbaik adalah keinginan semua orang. Begitupun sebuah perusahaan ingin menjadi yang terbaik di antara kompetitornya. Program L&D ini menjadi salah satu usaha perusahaan untuk meningkatkan kemampuan karyawan. Dengan adanya program tersebut, kinerja mereka akan berkualitas karena membuat mereka percaya diri akan kemampuannya sehingga dapat memotivasi mereka.
3. Menyiapkan pengetahuan (knowledge) dan skill baik soft maupun hard skill, sehingga mampu menghadapi tempat kerja (work place) yang menggunakan teknologi dan memperoleh kecerdasan artificial dalam L&D.
4. Reshaping L&D in work place menjadi sebuah tuntutan karena adanya pola kerja yang bisa dilaksanakan baik melalui remote, hybrid work place maupun bekerja dimana saja (Work From AnyWhere/WFA), sehingga tidak ada hambatan dalam mengakses semua aktifitas bisnis oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
L&D bisa dilakukan secara terprogram sesuai kebutuhan dan berkelanjutan baik dilakukan secara formal maupun non formal oleh learning centre.
5. Pada abad ini terjadi perubahan besar dari sistem kerja akibat pandemi Covid 19, waktu kerja tidak lagi menjadi standar dalam bekerja akan tetapi beralih kepada target kinerja yang harus diselesaikan dan kualitas hasil. Oleh karena banyak perusahaan memilih meningkatkan teknologi yang lebih baik guna memperbaiki kualitas hasil dan menciptakan keunggulan.
6. Menciptakan Strategi bisnis dengan mendorong karyawan untuk terus memperluas pengetahuan, keterampilan, kompetensi, dan tingkat kinerja. Dengan demikian akan terbangun hubungan antara kinerja yang dihasilkan dengan kompetensi, kapabilitas yang dimiliki dari sebuah proses L&D yang memadai dan sesuai dengan perkembangan.
7. L&D diperlukan untuk meningkatkan produktivitas yang dihasilkan. Dengan pengetahuan dan skill yang dimiliki melalui L&D mampu mengkreasi nilai baru baik dalam perbaikan, penyempurnaan dan pembaharuan produk maupun karena inovasi produk baru yang unggul.
Data dari penelitian Bersin & Associates menemukan bahwa 37 persen karyawan lebih produktif daripada rekan mereka yang tidak mempunyai budaya belajar. Tenaga kerja produktif yang terus-menerus belajar dan berinovasi dapat mengungguli pesaing Anda, menciptakan keuntungan yang kompetitif untuk bisnis .Semua ini berarti sebuah peningkatan Return on Investment atau ROI (laba bersih) perusahaan.
Selain itu dari L&D harus mampu meningkatkan Return On Human Capital (ROHC) yaitu merupakan perbandingan dari Hasil Create Value L&D dengan investasi yang dikeluarkan untuk L&D.
8. Mengembangkan moral dan motivasi, bagi beberapa karyawan, motivasi lebih penting daripada gaji bulanan mereka. Motivasi bisa jadi satu-satunya tujuan yang membuat mereka terus bekerja. Karyawan yang termotivasi lebih bergairah dalam pekerjaan mereka dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi anggota tim mereka, menciptakan tim yang lebih produktif dimana mereka bekerja bersama untuk tujuan yang sama, yang akan menguntungkan mereka dan perusahaan.
9. L&D akan meningkatkan kepuasan pelanggan. Respon yang cepat, komunikasi yang baik dan biaya yang murah akan menjadi pendorong tingkat kepuasan pelanggan dan secara paralel akan meningkatkan retensi pelanggan.
Dengan demikian index tingkat kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Index/CSI) akan menjadi naik. CSI bisa dihitung dengan membandingkan antara total manfaat akibat menggunakan produk tersebut (total benefit) dibanding total pengeluaran(expenditure) untuk menggunakanya. Apabila hasil indexnya positif maka terdapat kepuasan dan semakin tinggi indexnya maka semakin puas. Kondisi ini yang harus dipertahankan agar terwujud loyalitas.
Kesimpulan
Dari beberapa uraian sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan :
Learning and Development (L&D) adalah sebuah proses jangka panjang. Tidak seperti training yang biasanya mengisi gap di saat itu saja, L&D harus fokus pada kebutuhan di masa depan juga.
Apa pun program yang dipilih, pastikan untuk dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap kebutuhan dan kesiapan organisasi. Perusahaan juga harus memastikan bahwa karyawan memang termotivasi untuk mendapatkan pembelajaran dan pengembangan skill. Untuk kepentingan tersebut perlu di pastikan divisi HR memiliki tim yang siap untuk menjalankan program L&D ini.
Banyak industri mengalami perubahan yang cepat karena teknologi baru, globalisasi dan inovasi. Pemimpin yang cerdas tahu bahwa L&D membantu mengurangi resiko perusahaan dan bertindak sebagai elemen penting bagi mereka untuk bergerak maju seiring dengan lingkungan kerja yang selalu berubah saat ini.(10022023b@s) [jbm]
Referensi:
http//jobstret.com
http/thehrdigest.com