Perekonomian Indonesia kian Tertekan Atas Pandemi Corona di Indonesia

Foto : CRFR

Oleh Cut Ricky Firsta Rijaya
Kabid SPM DPD IMM Aceh dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Aceh

Saat ini, kondisi perekonomian Indonesia sangat tertekan akibat adanya pandemi corona yang masuk ke Indonesia. Ini ditambah dengan adanya surat yang masuk dari Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Bacaan Lainnya

Ia meminta kepada Presiden Indonesia untuk segera mengumumkan Indonesia darurat corona. Surat itu masuk pada tanggal 11 maret 2020 dan sudah di benarkan oleh pihak istana kepresidenan.

Perekonomian Indonesia terpuruk akibat melemahnya nilai tukar uang Rupiah terhadap Dollar AS dan di tambah dengan kondisi pasar modal yang terus menurun dan nilai saham di Indonesia terus melemah.

Industri pariwisata lah yang menjadi korban terbesar akobat mewabahnya corona di Indonesia, industri pariwisata dan perhotelan telah mengalami kerugian mencapai US$ 1,5 miliar atau setara dengan Rp 21 triliun.

Potensi kerugian ini dihitung dari perkiraan wisatawan China yang biasanya menghabiskan US$ 1.100 dalam satu kali perjalanan ke Indonesia (Detik Finance).

Catatan penulis ada dua kegiatan perekonomia Indonesia yang melesu akibat mewabahnya virus corona di Indonesia, yang pertama di sektor keuangan yang berakibat pada melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS

dan yang kedua sektor pariwisata yang tidak ada wisatawan berkunjung sehingga berdampak kepada tidak adanya devisi yang masuk untuk negara.

Pemerintah diminta untuk peka dan segera memperhatikan masalah perlambatan ekonomi dan dampak terburuk yang akan menghantam sektor keuangan.

Pemerintah harus mengambil beberapa kebijakan di tengah perlambatan perekonomi baik di dunia maupun di Indonesia. Jangan sampai akibat wabah corona ini perekonomian Indonesia kian terpuruk dari hari ke hari. Nah!

Pos terkait