Permasalahan PT. PIM dan Ketua Forum Keuchik Dewantara Agar Diselesaikan Secara Musyawarah

Foto Dokumentasi

Barometernews.id | Aceh Utara, –  Anggota DPR Aceh, Fraksi PPP asal Kecamatan Dewantara – Aceh Utara, Fakhrurrazi H. Cut disela kesibukannya menanggapi pernyataan Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Iskandar Muda (Sekper PT PIM) Yuanda Wattimena yang akan mempolisikan Ketua Forum Geuchik Dewantara, Yusuf Beuransah, SE. , terkait komentarnya di salah satu media yang dianggap mengandung unsur pencemaran nama baik perusahaan, Sabtu (13/06).

Anggota Dewan yang akrab disapa F.Rozi mengharapkan permasalahan tersebut agar dapat selelaikan secara musyawarah dalam bingkai kekeluargaan tanpa harus dibawa ke ranah hukum, mari duduk bersama dan mengambil jalan tengah yang terbaik agar diskomunikasi ini dapat ditangani dengan bijak.

Bacaan Lainnya

Menyangkut permohonan hibah besi scrap dari lahan PT AAF yang dibeli oleh PT. PIM dan menjadi polemik antar warga masyarakat dengan PT. PIM.

F.Rozi menyebutkan bahwa hal tersebut harus dilakukan dengan prosedur, mengingat PT. PIM adalah perusahaan milik BUMN yang terikat dengan aturan yang tidak boleh dilangkahi, maka mari kita ambil jalan tengah yang tidak merugikan kedua pihak, baik PT. PIM maupun masyarakat dan linkungan.

“Dewantara adalah Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar di Kabupaten Aceh Utara, ditambah permasalah sosial yang super kompleks, maka sebaiknya mari kita saling menjaga dan menghormati satu sama lain, tanpa harus bersitegang dalam menyelesaikan berbagai permasalahan,” Harapnya.

“Dalam menghadapi berbagai persoalan, sebaiknya kita menyikapi dengan mengupayakan ketersediaan lapangan kerja bagi generasi muda, demi memperkecil tindakan kriminalitas dan pengaruh dari narkoba ditengah masyarakat.”

Dengan adanya lapangan kerja, maka generasi muda dan masyarakat pada umumnya, akan memperoleh kesempatan usaha yang langgeng, bukan hanya demi kepentingan pihak – pihak yang berupaya mengambil kesempatan sesaat atau kepentingan instan, sebutnya.

F.Rozi juga berharap kepada PT PIM, agar supaya lokasi bekas PT AAF dapat dijadikan lahan bagi ketersediaan kesempatan kerja bagi pemuda dan masyarakat lokal, terutama warga setempat dan ini adalah langkah terbaik yang dapat ditempuh.

Saya berharap agar kita semua pihak dapat menjaga statman apapun, agar tidak menimbulkan ketegangan dan permusuhan, baik dari tokoh dan seluruh stakeholder di Dewantara yang dapat merugikan kita semua, tutup anggota DPR Aceh yang lahir dan dibesarkan di lingkungan bekas PT AAF dan PT PIM ini. [Mar]

Pos terkait