Barometernews.id | Aceh Utara, – Pemenang tender scrap, PT Kirana Saiyo Perkasa melaksanakan acara pembukaan pembongkaran besi bekas Pabrik Pupuk PT Asean Aceh Fertilizer (PT AAF) di Iskandar Muda Industri Area (IMIA), Kruenggeukueh, Dewantara – Aceh Utara, Senin (10/08).
Acara diawali dengan Peusijuek (Tepung Tawar) bekas pabrik PT AAF oleh Tgk H. Ramli Ben Cut (Abati Babah Buloh), Tgk Zainuddin Basyah (Imum Chiek Masjid Besar Bujang Salim) dan Tgk H. Abubakar Abbas (Tokoh Masyarakat).
Selanjutnya Direktur Operasional PT Kirana Saiyo Perkasa, Marzuki Abdullah dalam sambutanya menyampaikan bahwa proses pembongkaran Ex PT AAF diawali dengan beberapa tahap proses tender yang Alhamdulillah kami menangkan pada Tanggal 22 April 2020.
“Kami memenangkan lelang secara tonase dengan jaminan sebesar 5 Milyar rupiah dan 15 Milyar untuk jaminan pemotongan barang, maka total lelang adalah sebesar 20 Milyar rupiah dengan waktu pembongkaran selama sembilan bulan sejak bukan Agustus 2020,” sebut Marzuki.
Proses pemotongan atau pembongkaran besi dilaksanakan oleh PT Dion Dewantara yang merupakan perusahaan daerah sebagai wujud pemberian kesempatan kepada sumber daya di lokasi pabrik, walau tidak sedikit perusahaan lain yang meminta untuk melaksanakan pembongkaran, namun kami tolak, ujarnya.
“Kami juga memohon kepada PT Dion Dewantara, dalam pembongkaran nantinya agar supaya mengutamakan 70 persen tenaga kerja lokal dari lingkungan dan hanya 30 persen untuk tenaga kerja skill yang diperbolehkan untuk direkrut dari luar, jika tidak tersedia di daerah, Selain tenaga kerja, kami juga memberdayakan truck-truck lokal untuk mengangkut besi scrap ke Medan,” Lanjutnya.
“Kami juga akan menjual sebagian dari barang-barang yang kami bongkar seperti turbin, palp dan sebagainya, untuk itu kami juga akan mengutamakan pengusaha daerah untuk membeli barang tersebut dengan harga competitor tentunya,” Ungkap Marzuki.
Direktur Umum & SDM PT Pupuk Iskandar Muda, Uzni Safrizal pada kesempatan berikutnya menyatakan bahwa proses pelelangan dan penjualan besi scrap adalah bagian dari proses modalisasi PT Iskandar Muda Industrial Aceh atau yang kedepannya kita sebut Iskandar Muda Industrial Area (IMIA).
“Lokasi yang mana pernah beroperasinnya PT Asean Aceh Fertilezer ini adalah bagian dari pengembangan PT PIM dan diharapkan nantinya akan hadir industri-industri baru yang berdampak baik terhadap kemajuan Aceh Utara umumnya dan Kecamatan Dewantara secara khususnya,” Harap Uzni.
Bupati Aceh Utara yang diwakili Asisten II Setdakab Ir Risawan Bentara, MT, menyabutkan hari ini adalah langkah awal bagi masyarakat Kruenggeukueh untuk kembali meraih kemajuan sebagaimana masa jayanya pada tahun 80an sampai dengan tahun 90an.
Ditambah lagi Dewantara kedepan akan menjadi ibukota calon daerah otonomi baru Kabupaten Aceh Malaka, yang saat ini agak sedikit terkendalan proses moratorium pemekaran yang masih ditunda pemerintah, namun dengan adanya industri-industri baru di Kruenggeukueh akan sangat mendukung proses kelayakan pemekaran daerah.
Maka marilah kita saling membantu seluruh proses kerja dari PT Kirana Saiyo Perkasa dalam melaksanakan pekerjaannya dan ini merupakan tolak ukur bagi kenyamanan investor yang nanti akan masuk kekawasan industri yang akan dibangun oleh PT Pupuk Iskandar Muda kedepan, tutupnya.
Acara yang juga dihadiri Camat Dewantara Nawafil Mahyudha, Kapolsek Dewantara AKP Nurmansyah, Danramil 03 Dewaantara Kapt. Chb. Edi Wijaya, Forum Keuchik Dewantara, Abu Yunus Adami, Tgk Jalaluddin H.Ibrahim, Para Pimpinan Dayah dan Ulama setempat ditutup dengan penberian santunan kepada anak yatim dalam Kecamatan Dewantara. [MRZ]