Plt. Gub. Aceh Diminta Gratiskan Internet untuk Mahasiswa

Aduniwa Pakeh

Barometernews.id | MEULABOH, – Plt. Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT didorong untuk memberikan kuota internet gratis untuk pembelajaran daring bagi siswa dan mahasiswa di Aceh. Kemampuan finansial Aceh dianggap mampu menerapkan kebijakan tersebut, selain itu kemampuan masing-masing perguruan tinggi dan sekolah di Aceh berbeda sehingga menimbulkan hambatan dalam pembelajaran online. Jumat, 17/04.

Hal itu disampaikan oleh Dosen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Teuku Umar, Aduwina Pakeh, S.Sos., M.Sc. Hal ini dianggap penting untuk mendukung keberlangsungan proses pembelajaran daring di Aceh.

“Selain pembagian sembako kepada masyarakat yang terdampak langsung pandemi Covid-19, rasanya Pemerintah perlu juga memberi dukungan kuota internet gratis kepada mahasiswa dan pelajar di Aceh.” kata Aduwina Pakeh.

Penggunaan kuota internet meningkat pasca kebijakan Kemendikbud yang mengganti model pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring. Jika siswa dan mahasiswa menggunakan aplikasi teleconferen seperti zoom cloud meeting dan sejenisnya,

maka kuota yang tersedia cepat sekali habis. Mungkin hal demikian tidak menjadi kendala bagi sebahagian siswa dan mahasiswa yang orangtuanya memiliki tingkat ekonomi yang relatif stabil, tapi bagaimana dengan mereka yang orang tuanya tergolong tidak mampu bahkan sekarang tidak bisa bekerja?? Gugat Aduwina Pakeh.

Gubernur diharapkan bisa memprioritaskan dana pendidikan jangka pendek untuk program pembelajaran online.

Untuk penyediaan fasilitas internet gratis, Aduwina Pakeh meyakini 99 % Pemerintah Aceh mampu melakukannya, apalagi banyak program pemerintah yang saat ini dipangkas akibat Covid-19 seperti program pelatihan, perjalanan dinas dan berbagai event yang dananya tersedia puluhan hingga ratusan milyar.

Pemerintah Aceh bisa bekerjasama dengan provider telekomunikasi yang ada di Aceh agar dapat menyediakan akses internet gratis saat mengakses aplikasi pembelajaran. Saran Aduwina Pakeh

Menurutnya, akses internet gratis di bidang pendidikan adalah sebuah investasi terbaik demi memastikan kualitas pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Aduwina mengambil studi kasus di Universitas Teuku Umar yang memberikan bantuan paket data internet sebesar 8 GB untuk 30 hari yang diberikan kepada 5.000 lebih mahasiswa, serta untuk Dosen dan Tenaga Kependidikan.

Persoalan kuota internet menjadi salah satu hambatan pembelajaran online. Mahasiswa dan siswa merasa kesulitan dengan biaya yang dikeluarkan selama pembelajaran online. Tutup Aduwina Pakeh yang mengaku prihatin terhadap kondisi siswa dan mahasiswa yang kurang mampu. (Red/Win)

Pos terkait