Barometernews.id | Jakarta, – Satya Wira Jala Dharma. Salah satu unsur Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) KRI Teluk Amboina 503 yang mendukung operasi angkutan laut militer untuk pasukan Batalyon Infanteri 142/Ksatria Jaya Kodam II Sriwijaya tengah lintas laut di Perairan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, beberapa saat yang lalu.
KRI yang mendapat julukan Prajurit Penjelajah Samudera ini akan menghantarkan pasukan Yonif 142/Ksatria Jaya menuju markasnya di Jambi, Kamis (20/08).
Saat lintas laut, sesuai dengan perintah Panglima Kolinlamil Laksma TNI Irwan Achmadi, M.Tr (Han), para prajurit KRI Teluk Amboina 503 berlatih VBSS (Visit Board Search and Seizure) dan PJD (Pertempuran Jarak Dekat). Dalam latihan tersebut, tim VBSS yang terdiri dari tujuh prajurit dari KRI Teluk Amboina 503 berbagi ilmu dengan prajurit Yonif Raider 142/Ksatria Jaya untuk berlatih bersama.
Materi yang dilatihkan diantaranya serbuan ruangan dan pembebasan tawanan. Latihan bersama ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan profesionalitas prajurit TNI dan untuk menjalin sinergritas serta hubungan yang baik antar matra.
Mereka berlatih simulasi pelumpuhan perompak di lounge room KRI Teluk Amboina 503 dan latihan menembak di atas geladak KRI Teluk Amboina 503.
“Tim VBSS adalah sebuah tim kecil memiliki kemampuan pencarian, penyergapan, dan pembebasan kapal dan merupakan komponen wajib pada KRI yang dimiliki oleh TNI AL untuk menekan berbagai bentuk pelanggaran kedaulatan dan hukum di laut,” Kata Komandan KRI Teluk Amboina 503 Letkol Laut (P) Bambang Purnomo.
Alumni AAL tahuun 2001 ini juga menyatakan kesiapan kapal dan seluruh anak buah kapal dalam mendukung operasi angkutan laut militer melaksanakan pergeseran prajurit dari pasukan Batalyon Infanteri 142/KS yang selesai tugas Satgas Pengamanan Perbatasan RI – Timor Leste.
Sementara itu Panglima Kolinlamil Laksma TNI Irwan Achmadi, M.Tr (Han) mengintruksikan kepada unsur-unsur operasi untuk selalu meningkatkan kemampuan, menjaga profesionalitas dan ketrampilan dengan selalu berlatih dalam setiap kesempatan dimanapun. Seperti saat melaksanakan lintas laut ataupun sandar, latihan adalah bentuk kesejahteraan bagi prajurit sebagai bekal dalam setiap penugasan.
“Disinilah kemampuan prajurit KRI dalam mewaspadai berbagai bentuk ancaman dan gangguan yang sewaktu-waktu bisa terjadi pada saat melaksanakan operasi. Dengan latihan ini diharapkan profesionalisme prajurit terwujud dan dapat meminimalisir kerugian personel maupun materiel bila ada kejadian,” Kata Pangkolinlamil.
KRI Teluk Amboina 503 merupakan kapal jenis Landing Ship Tank buatan Jepang pada tahun 1960 yang berada di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta. Kapal ini memiliki spesifikasi berat 4198 ton dan mampu mengangkut 17 tank dengan beberapa jenis kendaraan , dan dilengkapi dengan fasilitas yang mampu mengangkut sampai 800 pasukan, memiliki kemampuan kecepatan berlayar 8 knot atau 8 mil laut (NM) per jam dan saat ini berada di jajaran Satuan Lintas Laut Militer. [Benny PS/Dispen Kolinlamil]