Pusat Belajar Pertanian Terpadu Lamteuba Hasilkan Produk Pertama

Foto Muslahuddin Daud

Barometernews.id | Aceh Besar, Sejak diluncurkan gagasan pusat belajar pertanian terpadu di Lamteuba, Aceh Besar empat bulan yang lalu telah berhasil memproduksi komoditi pertamanya yaitu bawang merah, Kamis (23/01).

Penggagas sekaligus pemilik pusat belajar itu, Muslahuddin Daud mengatakan sangat senang dengan keberhasilan ini karena komoditi bawang merah yang ditanam ini sangat minim faktor pendukungnya. Misalnya air yg masih mengandalkan tadah hujan, pola tanam awal yg masil alami tanpa menggunakan mulsa, pengendalian hama dan penyakit tanaman harus dihemat serta faktor pendukung lainnya.

Bacaan Lainnya

Metode penanaman yang menggabungkan pola tradisional dan perawatan mengawinkan agroclimate dan kebutuhan tanaman sesuai tahapan, ini salah satu role model yang dapat diaplikasikan. Keberhasilan ini sangat bermakna karena harga bawang merah juga dalam kondisi yg mahal diatas 30 ribu rupiah.

Istimewa

“Pusat belajar ini direncanakan dibangun secara lengkap mulai dari kelengkapan sarana prasarana pelatihan hingga demoplot seluruh komoditi yang layak sebagai sekolah lapangan,” Ujar Muslahuddin Daud, atau yang akrab disapa Bang MD itu.

Pertanian terpadu ini adalah kombinasi tanaman kehutanan, perkebunan, hortikultur, farmakultur, perikanan, hingga peternakan.

“Peserta didik nantinya akan memiliki keahlian untuk memproduksi dengan hasil maksimal dari setiap komoditi. Pilihan komoditi akan disesuaikan dengan lokasi yang akan direplikasi dan target penghasilan yang diharapkan, skala kecil, sedang atau besar,” Lanjut Bang MD.

Diharapkan replikasi ini akan terjadi pada petani perorangan, kelompok, koperasi, BUMG atau bahkan korporasi. Selain budidaya di sini juga akan dilatih soal penyediaan agro input, vulue link dan nilai tambah, market linkage dan penguatan kelembagaan. [Red/Mus]

Pos terkait