PW ‘Aisyiyah Aceh Gelar Pelatihan Mubalighat

Foto Dok. Majelis Tabligh PW ‘Aisyiyah Aceh

Barometernews.id | Banda Aceh, Majelis Tabligh PW ‘Aisyiyah Aceh menggelar Pelatihan Mubalighat bagi Majelis Tabligh Pimpinan Daerah se-Aceh pada Sabtu – Ahad, 25 – 26 Januari 2020 di Hotel Kuala Radja Banda Aceh, yang dihadiri oleh 23 orang dari perwakilan pimpinan daerah se-Aceh, Selasa (28/01).

Pelatihan Mubalighat ini mengusung tema “Perempuan Berkemajuan, Mengasah Kompetensi Mubalight Untuk Dakwah Pencerahan”, bertujuan untuk mampu menjadi Mubaligh ‘Aisyiyah tingkat daerah & bisa merancang, mengembangkan dan mengelola pengajian Aisyiyah berbasis Dakwah Pencerahan.

Bacaan Lainnya
Foto Dok. Majelis Tabligh PW ‘Aisyiyah Aceh

Mubalighat ini dibuka oleh Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah  Aceh, Hj. Zaidar Jaafar, S.Ag, dalam sambutannya mengatakan bahwa Mubalighat ‘Aisyiyah ibarat anak panah yang siap diluncurkan keseluruh penjuru tanah air untuk menyampaikan ajaran Islam Berkemajuan yang menumbuhkan sikap dan bersifat mencerahkan. Yaitu, Islam yang bersifat memerdekakan, memberdayakan dan memajukan.

“Majelis Tabligh ini dengan pengajian yang tersebar di Aceh, menjadi wahana untuk menyampaikan berbagai program dan pelaksanaannya yang terdiri dari berbagai bidang dalam organisasi Aisyiyah,” Kata Hj. Zaidar Jaafar, S.Ag.

Pengajian menjadi sarana yang sangat penting untuk di kembangkan dan difungsikan, karena pengajian menjadi syarat berdirinya dan menjadi bukti keberadaan  organisasi Aisyiyah. (ART Aisyiyah Bab V, Pasal 9 nomer (1) d).

Media pengajian juga sebagai wahana menyampaikan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-sunnah al- Makbullah yang meliputi berbagai aspek kehidupan.

Majelis Tabligh ada 4 Divisi, yaitu:

  1. Divisi Pembinaan Mubalighat
  2. Divisi Pembinaan Keluarga
  3. Divisi Pembinaan Muallaf & Dakwah Khusus
  4. Divisi Penguatan Pengajian & Media

“Semua usaha dilakukan secara berkelanjutan, ditingkatkan dan dikembangkan serta melakukan inovasi baru sesuai dengan perkembangan dan kemajuan masyarakat kontemporer,” Tutup Hj. Zaidar Jaafar, S.Ag. [Red/Meifa]

Pos terkait