Barometernews.id | Jakarta, – Rumah isolasi mandiri yang berlokasi di eks Kantor RW 05 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan dijadikan lokasi acuan untuk pembentukan kampung tangguh di wilayah Muara Angke. Lurah Pluit, Rosiwan menerangkan, ada 68 orang telah menjalani karantina selama 14 hari yang terdiri dari pendatang dan warga yang habis bepergian keluar daerah.
“Sementara ini rumah isolasi mandiri RW 05 hanya menerima karantina perempuan saja dan khusus warga setempat. Dengan karantina mandiri akan menekan penyebaran COVID-19 di wilayah Kelurahan Pluit,” Ungkap Lurah Pluit, Rosiwan saat dikonfirmasi, Jumat (17/07).
Sejumlah fasilitas yang tersedia di rumah isolasi mandiri RW 05 Pluit diantaranya 18 tempat tidur, AC, kipas angin, wifi, toilet, pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan dan hand sanitizer. “Semuanya itu berasal dari hasil swadaya masyarakat dan kolaborasi dengan unsur lainnya,” Terangnya.
Untuk pengawasan aktivitas warga di rumah isolasi mandiri RW 05 Pluit langsung ditangani oleh Ketua dan unsur Gugus Tugas Covid-19 RW 05 Pluit. Kemudian hasil monitoring dilaporkan ke Kelurahan Pluit dan Puskesmas Kecamatan Penjaringan melalui aplikasi WhatsApp.
“Dari pihak Puskesmas Kelurahan Pluit dan Puskesmas Kecamatan Penjaringan memantau langsung perkembangan kesehatan warga yang menjalani karantina di rumah isolasi mandiri RW 05. Setelah menjalani karantina selama 14 hari mereka akan diperbolehkan pulang dan tetap menjalankan protokol kesehatan di setiap aktivitas,” Ujar Rosiwan.
Ia menambahkan, jajaran Polsek Sunda Kelapa Polres Metro Pelabuhan Tanjung Priok telah melakukan peninjauan langsung ke rumah isolasi mandiri RW 05 Pluit, Kamis (16/7) kemarin. “Direncanakan, lokasi itu akan menjadi acuan pembentukan kampung tangguh penanganan COVID-19 di wilayah Muara Angke, Kelurahan Pluit,” Pungkasnya. [Kominfotik JU]