Barometernews.id |Langsa, – Bencana tsunami Aceh pada 2004 silam menjadi momen penting bagi dunia kerelawanan di Indonesia. Tragedi yang merenggut ratusan ribu korban jiwa itu menggerakkan jiwa kemanusiaan anak bangsa untuk bergerak saling menolong. 1/1/2020
Penggalangan dana dilakukan di mana-mana, sementara itu Relawan kemanusiaan dari berbagai daerah berdatangan ke lokasi bencana. Sejak saat itulah banyak komunitas relawan tumbuh bak jamur di musim hujan, bahkan dunia relawan sudah mulai banyak diminati kaum muda. Sekarang ini anak muda terlecut untuk terjun ke dunia kerelawanan, mungkin ada anggapan ini kegiatan keren bisa membantu orang lain.
“Rumah Relawan Indonesia yang berdiri di Kota Langsa pada tanggal 20 Maret 2019 merupakan sebuah organisasi sosial massa bergerak dibidang pengembangan seluruh potensi sumber daya kerelawanan baik yang meliputi aspek edukasi, kepedulian dan inovasi inspirasi untuk mengembangkan solusi serta kepedulian nyata dengan berasas kemanusiaan sebagai prinsip utama,” ujar Ilham Ridwan Founder Rumah Relawan Indonesia menjelaskan.
Beberapa program utama yang telah dilaksanakan oleh Rumah Relawan Indonesia tersebut ialah pemberian keterampilan dan wawasan, melalui pelatihan dalam menghadapi situasi darurat, pelatihan dasar penanganan bencana (SAR), manajemen relawan, manajemen logistik serta posko.
Seperti memberi Pembekalan dan Mewisuda Relawan Aceh Mengajar Batch 1 tahun 2019, Pelaksanaan Zikir Dan Tabligh Akbar bersama Pemerintah Kota Langsa, Operasi SAR Korban Tenggelam Di Sungai Peureulak,
Sosialisasi dan simulasi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di SMPN 1 Birem Bayeun, menjadi Peserta Jambore Kesiapsiagaan Bencana Daerah BPBD Se-Sumut.
Beberapa prestasi yang diraih yaitu Penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup Melalui Dirjen PDASKLHK Di Hutan Mangrove Kuala Langsa dibidang lingkungan.
“Memanusiakan Manusia Dimulai Dari Diri Sendiri Sebagai Wujud Dari Dunia Kemanusiaan Secara Hakiki Dan Universal,” pesan Ilham saat mengakhiri keterangannya. (Red/Ded)