Barometernews.id | Langsa, – Pelayanan penyelamatan evakuasi korban bencana merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dan segera pada saat ada kejadian bencana untuk menyelamatkan dan menangani korban akibat bencana sehingga diperlukan manajemen operasi, peralatan yang memadai dan kualitas personil yang handal, kata Herman Tanza, ketua Satgas SAR Langsa tadi malam, Kamis (23/01).
Saat ini kami sedang melaksanakan konsolidasi personil dan peralatan agar mampu melaksanakan operasi sesuai Standar Pelayanan Minimal, ujar Herman saat mengawali diskusi di Center Kupi Kota Langsa. Hadir dalam acara tersebut Kepala Basarnas Pos Langsa Suhengki, Pembina Satgas SAR Langsa Heru Iskandar dan Sekretaris Forum PRB Langsa Dedi Suyatno.
Dalam PP No. 2 tahun 2018 Pasal 9, dijelaskan bahwa jenis pelayanan dasar bencana pada SPM Sub-Urusan Bencana meliputi; 1) Pelayanan informasi wilayah rawan bencana; 2) Pelayanan pencegahan, kesiapsiagaan terhadap bencana; 3) Pelayanan penyelamatan, serta evakuasi korban bencana, ungkap Dedi dari Forum PRB Kota Langsa.
Kegiatan yang menjadi tugas pokok Satgas SAR saat operasi meliputi pencarian dan pertolongan korban, pemindahan korban ke lokasi yang lebih aman untuk mendapatkan tindakan penanganan lebih lanjut, tindakan cepat penanganan darurat, penyediaan dokumen kaji cepat dan penetapan status keadaan darurat, serta aktivasi sistem komando, dan posko penanganan darurat bencana, tambah Suhengki dari Basarnas. [Red/Ded]
