Barometernews.id | Banda Aceh, – Sekolah Literasi kembali menggelar “Kuliah Umum dan Kuliah Literasi” bertempat di Aula Pasca Sarjana UIN Ar Raniry Kota Banda Aceh, Jln. T. Nyak Arief, Kopelma Darusalam, Jum’at (03/01).
Kegiatan tersebut di ikuti oleh 130 Orang dari berbagai unsur, baik dari mahasiswa, LSM, dan peserta umum lainnya. Acara tersebut juga menghadirkan pemateri Nasional sekaligus pimpinan redaksi RMOL (Ruslan Tambak) dan juga pendiri Sekolah Literasi (H. Fachrul Razi, MIP), jelas Ridha selaku Ketua Panitia.
Koordinator Sekolah Literasi, Aljawahir, S.Sos dalam sambutan saat pembukaan menyampaikan Sekolah Literasi yang pertama kita pernah mencetak kader sebanyak 101 Orang dan Alhamdulillah sampai sekarang masih bertahan dan sudah menulis di berbagai media, kata Alja.
Harapannya kedepan Kader kita wajib membaca lebih banyak, kalau bisa sering mengepung perpustakaan dan tuangkan dalam tulisan, serta seringlah mengulang-ngulang dalam berbicara, sehingga apapun isu yang berkembang harus di analisa dan di uraikan dalam tulisan atau berbicara sesuai dengan kondisi yang terjadi saat ini, tambahnya.
Selanjutnya dalam paparan materi The Power of Literasi, H. Fachrul Razi, MIP menyampaikan literasi anak Milenial khususnya Aceh sekarang masih lemah sekali, dan jikalau ini diteruskan dan budayakan maka generasi Aceh dimasa yang akan datang akan terdokrin dengan isu yang negatif selalu, papar Fachrul yang juga Anggota DPD RI Asal Aceh.
“Atas dasar itu, hemat saya perlunya Sekolah Literasi ini bukanlah untuk sesaat namun untuk diteruskan oleh generasi kita dimasa yang akan datang.”
“Kuasai lah informasi, sehingga kalian bisa mengenal dunia secara nyata, upayakan diri kalian selalu menulis, optimalkan pemikiran kalian dalam berliterasi, dan pastikan kalian akan mendapatkan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya,” Tegasnya.
Di akhir sesi materi, Fachrul berpesan, “Jadilah kader yang selalu siap dalam literasi, dan kedepan kita akan melakukan praktik nyata bagaimana metode baca cepat, menulis kreatif dan berbicara sesuai data,” Pesan Fachrul Razi yang disambut tepuk tangan meriah oleh seluruh peserta.
Di sesi materi yang lain, Ruslan Tambak menyampaikan pengalamannya dalam hal jurnalistik sudah sangat lama dan hari ini memilih jalan menjadi Wartawan daripada menjadi Pegawai Negeri,” Ungkapnya.
Menariknya dengan gaya yang sangat sederhana, Pimpinan Redaksi RMOL itu juga menjelaskan bagaimana gaya jurnalistik ala milenial. Dia juga berpesan untuk kuasailah informasi, raihlah ilmu melalui jenjang pendidikan dan berliburlah jika ada waktu luang.
“Jiwa kritis penting, akan tetapi manfaat aktualisasi kritis jauh lebih penting,” Closing Statement Ruslan Tambak.
Acara tersebut turut di hadiri oleh Direktur Aceh Woman for Peace Foundation (AWPF), Irma Sari, SH.I, Maslina SH dari Perwakilan Badan Pamantau Pelayanan Public Kota Banda Aceh dan para Mantan Aktivis mahasiswa lainnya. [Red/Sud]